YANG ABADI




Hamparan ini terasa begitu angkuh
aku berjalan tanpa tahu di mana kaki ini berpijak
tanpa tahu mentari itu wafat dengan bejat
tanpa tahu mimpiku telah tiada dalam iba
aku terpejam, menelan kelam
hingga putih itu membius palung hati yang terdalam
KEMBALI, LAGI, DI SINI, TEPAT DI SINI…
Naluri yang berlari, terhenti manis
Menghamba sinar malaikatmu

Oh, malaikatku, sayapmu serapuh serpihan jiwaku terdahulu
Kau terlalu suci, untuk kulukai
Kau terlalu pekat, untuk kudekap

Jangan cemas…
Aku akan berpijak pada jembatan putih hatimu
Tapi berhentilah…
Bila pilu terdahulu mengemis dunguku
Karena kepingan hatiku yang lapuk meremuk
Masih tertunduk…
Masih tertatih…
Masih menikam kelam yang diam

Tersenyumlah…
Limpahkan sinar malaikatmu
Tuang dalam dongeng abadiku
Pergilah…
Membelah angkasa yang berkuasa
Dan saat kau HILANG…
Jiwa ini ‘kan berteriak pada angin
PULANG, KEMBALI, LAGI, DI SINI, TEPAT DI SINI
Tidurlah…
Bersama mimpi abadiku
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "YANG ABADI"

Posting Komentar

blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*