LANGKAH TANPA MASA


Detik ini aku ingin melangkah, jadi biarkan saja
jangan membuat garis untuk aku susuri
entah garis masa depan
atau...
garis masa lalu...

karena aku hanya ingin melangkah
bukan untuk  meninggalkan, mengejar, atau melukai
bukan untuk ditinggalkan, dilupakan, atau tidak diingat sama sekali
bukan untuk melangkah menuju masa depan
atau melangkah kembali ke masa lalu
karena aku kini mulai melangkah, ketika aku melihatmu,
melambaikan tanganmu...

tangan yang sempat aku lupakan
dan kini aku rindukan
sangat...

kamu ada di belakangku... di masa laluku tepatnya...
kini kamu menghadang di depanku... mungkinkah di masa depanku?

aku ingin berlari, dari masa lalu kita, tempat kamu meninggalkanku
tapi aku juga ingin berdiri saja di sini, mungkin di masa depan ini
sekali lagi, aku ingin merasakan tangan itu...

jadi biarkan aku melangkah secara acak
tanpa melihat kamu di masa lalu, di masa depan
karena itu semua akan membuatku terlihat konyol

aku akan melangkah, mencoba melangkah...
aku ingin merasakan tangan itu sekali lagi,

jadi jika kamu tidak ingin menggandeng tanganku,
jangan pernah sekali pun mencoba melambaikan tanganmu,
mengulurkan tanganmu,
dan menggandeng tanganku,
karena aku,
pasti akan selalu menyambut tanganmu...

mungkin terlihat konyol jika aku melangkah di jalan yang sama. Tapi tidak.
Sesuatu yang salah tidak untuk DITINGGALKAN,
tapi aku kembali melangkah, karena ada sesuatu yang ingin DIPERBAIKI...

[ciptanirmala, 
untuk kamu yang kini sedang membuatku sesak napas, atau tertawa, saat membaca tulisanmu,
tulisanmu yang ternyata masih mengingat kenangan kita]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SEDERHANA SAJA, AKU MENGAGUMIMU



Hari itu, musim panas yang biasa saja
Langit yang biru, laut pun masih biru
Hanya saja, suara deburan ombak tidak sekencang biasanya,
Ini semua terlalu sederhana.

Kemana suara angin laut yang meniup deburan ombak?
Suara deburan ombak kali ini terlalu biasa saja
Untuk aku yang sedang menunggu orang luar biasa,
Huff! Aku mengingat itu lagi, aku cemas!

Aku pun memasang headsetku, mengganti lagu deburan ombak dengan mp3 playerku
Menekan tombol next, next, next
Hingga aku mendengar lagu gomen ne summer JKT 48,
Mendengarkan lagu, tapi masih memandang tepi laut musim panas,
Sambil menghitung deburan ombak yang biasa saja,
Satu. Dua. Tiga. Empat. Lima. Enam.
Hingga hitungan deburan ombak yang keenam
Ponselku bergetar

Aku sudah di depan. Memakai baju putih.

Pesan yang sederhana saja
Tapi membuatku menggenggam erat ponselku
Tapi membuat aku yang daritadi duduk, kini melangkah
Aku pun berusaha melangkah sederhana saja, tidak terburu-buru
Karena aku ingin membuat semuanya terlihat biasa saja
Meski detak jantungku tidak biasa

Aku melihatmu, mengenakan T-shirt putih yang biasa saja
Aku berusaha menjaga perasaan ini seputih mungkin
Putih yang biasa saja, sama seperti T-shirt putihmu
Tanpa semu merah, atau kelam rapuhan hati
Ayolah, aku harus membuat semuanya sederhana saja

Kamu menyapaku, lebih luar biasa dari yang biasa saja
Sederhana saja, kamu membuatku nyaman,
Seolah kita adalah teman lama
Meski sebelumnya, aku tak pernah melihatmu langsung
Apalagi kamu melihatku langsung
Ya, sederhana saja
Ini pertama kalinya kita bertemu.

Pertama kali bertemu, setelah kita bercakap-cakap melalui tulisan
Setelah semua percakapan konyol itu selalu membuatku tertawa,
Meski aku telah membacanya berulang kali, mungkin enam,
Dan sekarang kamu ada di depanku,
Lebih luar biasa dari enam kali aku tertawa membaca semua percakapan kita.

Aku mengajakmu ke tepi laut,
Karena hari ini deburan ombak biasa saja
Aku harap bisa membuat gelombang pasang di hatiku juga biasa saja
Hingga kamu berbicara banyak hal
Sederhana saja,
Tentang hobimu, pekerjaanmu, kegiatanmu
Tapi membuatku tak bisa berhenti tertawa
Inikah dirimu yang sebenarnya?
Lebih luar biasa dari enam kali aku tertawa membaca semua percakapan kita.

Kamu pun memamerkan kecepatan tanganmu
Memainkan kartu,
Juga memainkan gelombang pasang di hatiku
Yang perlahan, mengkhianati deburan ombak di depan kita
Yang biasa saja, yang sederhana saja
Ah, bagaimana ini, gelombang pasang di hatiku berkhianat, memberontak
Sederhana saja, hatiku sedang mengagumimu, ya?

Kamu bicara lagi, kamu memainkan kartu lagi
Aku tertawa lagi, tertawa lagi, dan tidak bisa berhenti tertawa
Hingga satu jam penuh tawa itu berlalu
Kamu terburu-buru melangkah menuju bus yang siap melaju
Tidak seperti aku yang tidak mampu melangkah lagi
Aku terdiam, hanya melihat kamu berlalu di pintu.

Aku tidak mengucapkan sayonara, tidak juga melambaikan tangan
Tidak juga mengucapkan suka.

Tidak, tidak. Aku tidak ingin seperti itu.
Aku ingin membuat semua ini sederhana saja,
Aku mengepalkan tanganku di dada
Mencoba menghentikan gelombang pasang hatiku,
Berhentilah, aku tidak bisa, tidak juga orang luar biasa itu
Karena bus itu kini telah melaju
Menuju suatu kota, dimana seseorang telah menantinya
Aku menyukainya, tapi aku ingin membuat semuanya sederhana saja,
Jadi akan kukatakan dengan sederhana saja,
Aku tidak bisa menyukaimu,
Dan aku tak bisa berhenti mengagumimu


Maafkan summer cinta ini
Meskipun hanya teman terasa sedih
Hanya angin laut yang sejak dari dulu
Bertiup menujumu, maafkan summer
[gomen ne summer JKT48]
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

JEJAK-JEJAK SAYAP NATHAN



Melihatmu, adalah tentang sepasang sayap tak terdekap
senyummu, adalah kilauan sayap rapuh tersentuh
kau yang tak peduli, adalah sepasang sayap tanpa kepak
dan kau yang pergi, adalah sayap yang mengepak terlalu jauh
jauh,
hingga ragamu tiada
tidak dengan jejak-jejak sayapmu
ada,
di sini, di hatiku, 
ketika begitu tulus terucap
Otanjoubi omedetou ne, Nathan.

~special for my favourite writers, 
Whindy Puspitadewi
[Let go]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS