SELAMANYA

Ragamu, serupa serpihan rembulan
terjatuh…merapuh
redupmu bergemilang hilang
meruang dermaga kisah
Menanti naluri yang berlari
temaram senja menghamba puja
mentari yang bejat telah wafat
pundakmu terdiam menikam kelam
jauh ku bersandar, terhenti ku terkapar
tetaplah di situ…
tawa telah terluka
rindu telah pilu
arti telah mati
PERGILAH…
Untuk cinta yang meniada, hampa…
SELAMANYA…
Untuk mimpi abadiku
untuk SELAMANYA YANG PERCUMA
0 Response to "SELAMANYA"
Posting Komentar
blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*