MEMILIKIMU, KESALAHANKU




Aku mencoba tegar berdiri di atas pasir-pasir yang luruh terseret gelombang. Aku mencoba mengalihkan mata hatiku, memandang laut tenang di seberang sana yang kemudian mendekat, menjelma menjadi gelombang yang menerkam pasir-pasir di bawah kakiku. Pasir itu menurut begitu saja, terhanyut bersama gelombang yang seenaknya saja. Kakiku turut goyah, tetap berusaha berdiri, melawan pasir-pasir yang pasrah.

Pasir itu berkilau bermandikan cahaya matahari. Pasir itu polos terhanyutkan gelombang. Pasir itu lembut saat teraba tanganku. Pasir itu seperti kamu. Tampak selalu berkilauan di mata hatiku. Hanya saja, kau dengan mudah terhanyutkan gelombang, tanpa sadar bahwa kau hanya terjatuh ke dasar laut, jauh dari cahaya matahari yang membuatmu berkilau, jauh dari aku yang selalu menantimu. Tapi kau tak peduli, tetap pergi meninggalkanku yang masih berdiri melihatmu. Pasir itu indah, seperti kamu. Aku ingin memilikinya. Tanpa ada hal lain yang memilikinya.

Kini, aku tidak akan tinggal diam berdiri untuk melihat butiran pasir itu hanyut. Terlalu banyak musim yang aku lewati untuk menantimu, terlalu bejat waktu untuk kubiarkan berputar tanpa ada kau di sisiku. Kini aku tidak akan tinggal diam. Aku melangkah mengambil butiran pasir di sekitar kakiku lalu menggenggam dengan sangat erat, bahkan sinar matahari tidak akan menemukan celah, bahkan angin tidak akan menyentuh, karena aku yakin, butiran pasir itu akan aman dalam genggamanku. Butiran pasir itu tidak butuh cahaya matahari lagi untuk terlihat berkilau, butiran pasir itu tidak butuh udara lagi untuk bernapas. Butiran pasir itu Cuma butuh aku. Aku yang selalu melihatnya berkilau, aku yang akan selalu menjadi napas untuknya. Aku yakin, tanpa harus bertanya pada butiran pasir itu. Tanpa mendengar bisikan pasir yang haus gelombang. Tanpa peduli, butiran pasir yang mendamba kebebasan.

Aku menggenggam pasir itu berhari-hari. Menggenggamnya terlalu erat, hingga tanpa kusadari genggaman erat itu malah membuat butiran pasir itu berjatuhan. Aku pun menggenggam erat lagi. Butiran pasir itu kian berjatuhan. Kenapa harus seperti ini? Apa aku salah jika ingin memiliki sesuatu yang benar-benar aku cintai?

Butiran pasir itu tidak peduli seberapa dalam aku mencintainya dan ingin memilikinya. Butiran pasir itu terus berjatuhanan. Haus akan gelombang yang mungkin membawanya ke dasar laut, menjauhiku. Haus akan cahaya matahari yang membuatnya berkilau, tidak hanya untukku. aku pun menyerah. Setelah bertahan dalam waktu yang lama, ku buka genggaman tanganku. Membiarkan butiran pasir itu berjatuhan, seiring dengan air mataku yang berjatuhan. Aku hanya ingin memilikinya, tapi kenapa aku salah? Bahkan aku tidak mendengar bisikan butiran pasir itu. Mungkin telah jenuh, saat aku merampas kebebasannya. Mungkin telah rapuh, saat aku bukanlah yang terbaik untuknya. Aku pun menatap sisa butiran pasir di genggaman tanganku, angin membawanya menjauh, menjadi debu yang tidak bisa kumiliki. Apa yang aku cintai, apa yang sempat aku genggam, apa yang ingin kumiliki selamanya kini hanya tinggal serpihan debu. Aku berusaha merelakannya. Cinta tidak harus memiliki khan? Apalagi jika memilikimu hanya membuatmu terluka. Pergilah bersama angin... berkumpulah menjadi debu bintang yang menyinari malamku. Setidaknya, bertahanlah dalam mimpiku, saat aku tidak lagi bisa memilikimu selamanya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

GADIS ITU TEMAN TERBAIKKU




AGUSTUS, KELAS 2 SMP
Saat itu pemilihan anggota inti marching band. Aku sangat pesismis sepertinya aku tidak akan terpilih. Sampai akhirnya ada guru yang mengumumkan bahwa untuk pianika masih kekurangan dua anggota, salah satu temanku maju dan mendapat posisi tersebut. Aku semakin pesimis, tapi tiba-tiba saja ada seorang gadis yang mendorongku dari belakang untuk maju. Gadis itu memiliki wajah yang tegas, tubuhnya tidak sekecil tubuhku, rambutnya lebat bergelombang, kulitnya agak hitam. Jujur, aku tidak tahu siapa nama gadis itu, aku hanya tahu dia berasal dari kelas 2f. Dia mendorongku sok akrab dan berkata ”udahlah, maju aja ma!”, tubuhku yang kecil terdorong ke depan dan ajaibnya, dorongan sok akrab itu membuat guruku menoleh dan menyuruhku berbaris di barisan anggota inti! Latihan pun terus dilakukan tapi sayangnya aku tidak melihat gadis itu ikut marching band. Harusnya aku berterima kasih kepada gadis yang sok akrab itu, dia tahu namaku, tapi siapa namanya ya?

AGUSTUS 2010, MENGINGATNYA...
Aku membungkus komik dan novelku. Beberapa dari koleksiku, aku punya 2 komik parfait tic [tidak aku koleksi semuanya], koleksi lengkap raditya dika, salah satunya babi ngesot, dan juga koleksi lengkap komik plus one. Dulu, ada seorang gadis yang mengoleksi lebih lengkap komik parfait tic, darinyalah aku tahu komik ini bagus. Dulu, ada seorang gadis yang ingin meminjam babi ngesot dariku. Dan dulu, ada seorang gadis yang barter komik denganku, dia memberiku plus one no 1. Sayang, gadis itu tidak punya banyak waktu untuk mengoleksi sampai tamat komik parfait tic dan belum sempat membaca babi ngesot yang aku punya. Dan saat aku membuka komik plus one no 1 yang aku punya, tertulis nama gadis itu... ”UNIQUE”

KELAS X SMA, SMA N 1 GIANYAR
Aku seperti bermimpi ketika tahu aku bisa masuk di sma unggulan di kabupatenku! Aku duduk di kelas X1, terpisah dengan teman akrabku waktu smp. Jadilah aku merasa tidak punya teman di kelas, tapi hal itu memotivasiku untuk belajar karena tidak akan ada yang membantuku, belum lagi teman sebangkuku yang termasuk dalam kaum populer [penampilan kece meski kemampuan otak diragukan], sementara aku termasuk dalam kaum marginal [penampilan ngedorks, tidak dibutuhkan saat bergaul tapi sangat dibutuhkan saat mencontek pr] hal tersebut membuatku agak tidak nyaman, dan membuatku harus rajin belajar. Saat itu pelajaran matematika, aku sudah belajar di rumah dan yakin aku bisa cepat mengerti ketika guru menjelaskan. Sayangnya, ketika guru matematikaku menjelaskan, ada seorang gadis yang persis duduk di belakangku selalu membabi buta menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan guru matematikaku, saat itu aku benar2 salut, gadis itu orang hebat pikirku. Aku pun menoleh ke belakang, dia adalah gadis yang sederhana dalam penampilan [bukan termasuk kaum populer versiku], wajahnya agak judes, rambutnya lebat bergelombang dan kulitnya agak hitam. Saat itu sepertinya aku tertarik akan kepintarannya.

Beberapa hari setelah itu tebak apa yang terjadi?! Aku punya teman dekat di kelasku! Teman dekat yang aku maksud, bisa diajak belajar dan nongkrong bersama, bukan hanya memanfaatkanku saat mencontek pr lalu membuangku jauh2 saat nongkrong. Teman dekatku bernama yunik, ya! Dialah gadis pintar yang aku kagumi! Ternyata dia bukan orang yang judes, dia bisa diajak bercanda, bisa diajak belajar bersama dan saat ulangan kami selalu mendapat nilai lumayan karena kerjasama kami saling mengisi. Aku menguasai bidang hapalan, sementara yunik menguasai bidang hitungan. Hingga saat ulangan umum fisika tentang tata surya, hanya 7 orang dari kelasku yang lolos, dan kami berdua termasuk di dalamnya! Itu karena aku mengerjakan bagian hapalan lalu memberitahunya dan yunik mengerjakan bagian hitungan lalu memberitahuku. Duet maut ini pun berhasil! Kadang aku selalu merasa berjodoh dengan yunik, karena setiap ulangan kita selalu bersama, entah dispisah berdasarkan genap-ganjil, nomor 1-20 ataupun berdasarkan deretan bangku, jadilah kita menjalankan misi duet maut ini. Alhasil, kita dapat rangking 3 teratas [meski Cuma juara kelas dan bukan juara umum], rangking pertama disabet wisnu yang juga dapet juara umum, rangking 2 aku yang dapet dan rangking 3 yunik yang dapet. Oya, aku dan yunik juga pernah dapet juara 2 lomba baca puisi berpasangan [he... dari dulu aku memang suka membuat puisi dan yunik bisa menjadi partner yang baik untuk menghayati puisiku]

Yunik juga bisa dibilang malaikatku. Waktu itu, hanya berdasarkan nilai kuis fisika yang nilainya canggih2 [sebenernya kelas X1 udah dapet bocoran dari kelas X2] tiba2 aku disuruh mengikuti mosi [menuju olimpiade sains] fisika! Ya, fisika! Pelajaran yang paling aku benci! Dan itu membuat aku tidak bisa tidur beberapa hari! Untung guru biologiku mengajak aku dan yunik ikut mosi biologi. Saat itulah aku memohon kepada yunik supaya kita bagi tugas, aku ikut mosi biologi dan dia saja yang ikut mosi fisika. Yunik pun mau, dan dia menyelamatkanku dari cengkeraman fisika dan tentunya membawa aku ke jalan yang benar, mosi biologi, pelajaran yang aku suka.

Oya, meski tampangnya cuek, yunik ini orang yang rajin loh! Tiap malam dia akan meneleponku untuk bertanya apa besok ada pr? Mau kapan ngerjain tugas kelompok? Uda ngerjain tugas ampe mana? Sampai-sampai orang rumahku hapal kalau jam 7 malam telepon berdering, itu berarti untukku. Meski dia rajin belajar, dia juga suka komik sama sepertiku, dia mengoleksi d.n angel [tapi belum tamat], parfait tic [waktu itu belum tamat] dan kita sempat barter komik. Dia memberikanku plus one no 1 dan aku memberikannya scramble b. Satu lagi yang sama, kita sama-sama berzodiak Gemini! Pokonya, dia adalah teman terbaikku di kelas X1!

JULI 2010, AKU, IRMA DAN... [SEHARUSNYA DIA ADA]
Setelah beberapa teman tidak bisa diajak ke pkb [pesta kesenian bali] akhirnya hanya aku dan irma saja yang pergi ke pkb untuk mencari bogbog. Sampai di kos, irma sempat meledekku habis2an karena dia akan segera wisuda sementara aku harus menunggu beberapa tahun lagi. Kita pun sampai di pkb hanya berdua, ya, hanya berdua. Berjalan-jalan, mengobrol, bercanda, memborong bogbog dan akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Aku dibonceng irma, tapi jika seandainya gadis itu di sini, irma tidak akan memboncengku. Jika seandainya gadis itu di sini, aku pasti bisa menghasutnya menyukai bogbog. Jika seandainya gadis itu di sini, mereka bisa mengejekku habis2an kalo diantara kita bertiga, hanya aku yang lama wisuda. Tapi sayang, hanya ada aku dan irma...

KELAS XI SMA, GAWATH CLASS



Untuk ke sekian kalinya aku mendapat keajaiban karena aku mendapat kabar kalau aku diterima di IA 1! Kelas unggulan! Tidak hanya itu, aku juga berkumpul dengan teman akrabku di smp dan tentunya dengan yunik! Aku sangat merasa nyaman di kelas ini, tidak ada kaum populer tapi yang ada hanya kaum gawat yang senantiasa rajin belajar [dan membuat aku agak malas belajar, karena banyak orang pintar yang bisa dicontek, he...]. di kelas ini, hampir semuanya adalah teman dekatku, tolong dicatat, tidak hanya teman, tapi teman dekatku! Waktu pensi, kita menyumbangkan drama yang kita beri nama extravagawat [terinspirasi dari extravaganza dan gawath class]. Tentunya tim ini terdiri dari orang yang punya persamaan jiwa, sama-sama sakit jiwa [he2!]. Yunik dan ayux jadi mc yang mengenakan topeng, aku jadi poo-cong [sebenernya plesetan dari teletubies dan aku jadi hantu ati aren ”mati kemaren”], ada desya yang goyangannya mantap nd bikin penonton ngakak, ada dekwi, yot, mangayux, widox, rahayu nd yeni sebagai tukang bawa papan, irma sebagai [ngaku-ngakunya] sutradara dll. Selain itu aku dan yunik juga dapet juara 2 lomba baca puisi [again]. Aku benar-benar nyaman berada di kelas ini, karena aku tidak lagi menjadi kaum marginal. Saat kelas 2 yunik juga yang membuat aku akrab dengan irma, anak kelas X2 yang bertampang anak pintar [dengan kacamatanya], jago fisika dan ternyata mengidap gangguan jiwa juga. Lama-lama aku juga akrab dengan irma, teman sebangku yunik saat kelas XI. Yunik duduk dengan irma di depan guru, sementara aku duduk di tengah deretan ketiga. Meski tidak duduk berdekatan, kita hanya terpisah jarak, kita masih berada satu kelas dan saat itu, kita belum terpisah ruang dan waktu.

KELAS XII SMA, SCIENCE VICTIM



Saat naik ke kelas XII, tidak ada pertukaran kelas. Waktu itu aku duduk di deretan ke-3 dan yunik duduk di deretan ke-2. aku duduk bersama gek pus, ayuwx dan desya. Sementara yunik duduk dengan irma, yot dan dian. Saat itu aku bisa membuat yunik akrab dengan teman dekatku desya dan ayuwx. Persahabatan kita berempat menciptakan kehebohan, karena kita sama2 gila jejepangan. Singkat cerita, desya adalah penyebar virus laruku [band asal jepang]. Jadilah aku dan desya menyukai hyde, ayuwx menyukai tetsu dan yunik anehnya menyukai ken yang agak tua. Desya sebagai orang yang paling kreatif rajin menulis lirik lagu laruku dan kita memfotocopy, lalu kita akan menyanyikan bersama di kelas saat jam istirahat. Kita sempat dianggap gila oleh cowok2 di kelas karena menggunakan bahasa jepang yang mungkin tampak seperti bahasa alien di telinga mereka. Kita pun sering menyanyikan lagu glamorous sky mika nakashima dan endless story yuna ito berulang-ulang dan sampai sekarang aku masih hapal lagu itu. selain itu, kita bersama teman2 yang lain juga sering bikin acara nobire [nonton bikin repot] di rumah desya dan juga membuat skotel, rujak atau apa pun itu. sampai-sampai aku sering pulang kesorean dan diinvestigasi orang tuaku, tapi gapapa, kebandelan itu adalah salah satu seni dalam persahabatan, ya ga?

Saat pensi aku masih ingat bagaimana kita nongkrongin band2 sekolahan yang manggung. Kita nongkrong agak terdepan sambil tereak2 nyanyi bareng tanpa rasa malu. Aku dengan hilapnya nongkrongin kegantengan mantan2ku yang jadi basis dan drummer [ganteng?!] dan yunik sangat mengidolakan brondong yang disebut kentang. Dan kita pun sering menggoda yunik, meskipun begitu, di masa sma, yunik sama sekali belum pernah pacaran loh!

Oya, saat pensi, ternyata kita diminta untuk membuat acara lagi oleh adik kelas. Meski sempat terhalang beberapa bencana, entah karena kekurangan pemain cowok, ada yang mendadak ga bisa ikut, atau ada yang sempet berantem, akhirnya kita bisa bikin parodi extrafuckgawat. Waktu itu yunik menjadi mc. Suaranya masih terekam jelas di video yang masih aku simpan. Itulah sepenggal keabadian yang masih aku simpan, sebelum sang waktu menghunus apa yang kita sebut ”abadi”.

DAN AKHIRNYA KITA BERPISAH
Saat kuliah kita pun terpisah. Aku dan gek pus memutuskan tetap di bali, ayuwx dan desya di jogja [meski beda jurusan], irma dan yunik di semarang. Walau pun begitu kita selalu smsan [kecuali desya yang beda provider so males bales sms], dan tiap pulang kita pasti janjian ketemuan [kecuali desya yang pulang hanya bulan desember]. Saat mereka semua pulang, kita pun nonton gerak jalan bareng, ngobrol2, becanda segila-gilanya. Saat itu kita hanya terpisah jarak, bukan ruang dan waktu. Kita selalu bisa bertemu saat libur khan? Saat itu kita pasti menjawab iya, karena sang waktu belum memberikan pertanda.

DAN AKHIRNYA KITA BENAR-BENAR BERPISAH
Suatu hari aku membeli buku babingesot raditya dika, aku pun memamerkannya pada yunik lewat sms. Saat itu dia ngotot ingin meminjamnya saat pulang ke bali beberapa minggu lagi, setelah puas memamerkan ceritanya yang lucu, akhirnya aku berjanji akan meminjamkannya. Aku tidak tahu beberapa minggu setelah hari itu yunik sudah pulang ke bali dan langsung masuk ugd karena muntah2. gek pus yang memberitahuku. Aku tidak bisa ikut karena harus berangkat ke singaraja untuk menjadi surveyor. Hanya gek pus dan desya yang menjenguknya. Saat itu aku hanya berpikir itu sakit biasa.

Beberapa hari setelah itu ternyata yunik opname di rumah sakit. Yot yang sudah menjenguknya mengatakan badan yunik bengkak, dan wajahnya tampak lemas. Kata yot, ada gangguan pada ginjal dan hati yunik. Aku dan uun pun menyusul menjenguknya. Syukurnya, saat aku menjenguk, wajah yunik tidak terlalu lemas, malahan, dia sangat bersemangat bercanda denganku. Mulai dari bercerita tentang teman2 cowok yang mengejek dia tambah gemuk, kemudian membicarakan bagaimana kuliahnya, ujiannya. Hanya saja, dia mengatakan tidak bisa banyak makan karena selalu ingin muntah. Ibunya juga mengatakan tadi pagi yunik sempat seperti mengigau panjang. Ibunya sangat cemas dan tampak dari sorot matanya yang lelah sekaligus tegar. Aku pun kembali melihat yunik, dia hanya memakan sedikit roti dengan pelan tapi sambil bercerita penuh semangat. Aku hanya bisa berkata padanya, yunik harus cepat sembuh agar bisa jalan2 lagi sama kita. Dan aku yakin, yunik pasti akan sembuh.

Saat itu kita sepakat menonton gerak jalan, tanpa yunik tentunya. Yunik memang sudah dibawa pulang ke rumah untuk mendapatkan pengobatan alternatif karena pengobatan di rumah sakit tidak memberikan kemajuan. Setelah menonton gerak jalan pun kita beramai-ramai sepakat menjenguk yunik di rumahnya. Ajaib! Ternyata yunik yang dulunya hanya bisa berbaring di rumah sakit, badannya bengkak, wajahnya tidak berseri kini duduk di kursi depan tv! Wajahnya sedikit berseri, badannya tidak bengkak lagi dan terlihat lebih sehat! Kita pun menumpahkan kegilaan bersama, mengobrol, saling mengejek, lalu tertawa sampai sakit perut. Apalagi aku mengejek yunik yang dengan narsisnya memajang fotonya di setiap sudut rumahnya. Karena udah sore banget, kita pun pulang. Yunik masih belum bisa mengantar sampai depan, kita sih ga apa-apa yang penting yunik cepat sembuh, dan aku sangat yakin, yunik akan sembuh! Yunik pun masih tersenyum di balik jendela. Tuhan, apakah gadis yang selalu ceria seperti dia harus melewatkan liburan untuk duduk di situ saja? apakah gadis itu hanya boleh terduduk di situ, bahkan tidak boleh melintasi kota gianyar, kota kecil ini? Tuhan, gadis itu temanku, gadis itu pasti sembuh khan? Hanya wajah yunik yang ceria menjawab dalam imajinasiku.

Di pagi yang tidak pernah aku inginkan ada, gekpus meneleponku lewat telepon rumah. Aku tidak suka mendengar caranya berbicaranya, nadanya, kata-katanya bahkan siapa yang dia bicarakan. Aku sangat tidak suka! Aku benci pagi itu! Aku hanya bisa berpikir ini tidak mungkin, tapi gek pus juga tidak mungkin berbohong sekurang ajar itu untukku. Aku pun menutup telepon pasrah. Aku tidak ingin menceritakan apa yang terjadi pada siapa. Tuhan, gadis itu masih tersenyum penuh ketulusan saat terakhir aku melihatnya, kenapa secepat ini?

Kami pun berkumpul di rumah yulita dekat rumah yunik. Setelah hampir semua teman sekelas berkumpul, kita berjalan ke rumah yunik. Tidak lagi untuk melihat senyumnya, tapi untuk melihat yunik berbaring mendahului kita. di situ, yunik berbaring dengan balutan kain putih, gumpalan kecil kapas putih menutupi lubang hidungnya, sayang, meski yunik ingin tersenyum menyambut kita, dia tidak akan bisa. Sang Waktu memberikan batas untuk itu, karena yunik telah dibukakan gerbang untuk masuk ke dimensi lain. Hanya saja, ini terlalu cepat.

Kita pun duduk bersama ibu yunik dengan sorot mata lelah, lelah menopang air mata untuk anak gadis satu-satunya. Ibu yunik memegang foto yunik yang aku ejek beberapa waktu lalu. Ibu yunik berkata, kalau sudah sembuh yunik ingin rambutnya yang lebat bergelombang direbonding. Sayang, telalu banyak hal yang tidak bisa yunik lakukan...
Gadis itu pernah membuatku ikut marching band, tapi
Dia tidak ikut marching band
Gadis itu pernah mendukungku, saat semua orang menjelekkan pacarku, tapi
Dia belum pernah berpacaran,
Gadis itu mengenalkanku pada parfait tic, tapi
Dia belum membaca dan mengoleksi lengkap parfait tic

Gadis itu belum tertawa ngakak membaca cerita berjudul “prince of...” di buku babingesot yang aku punya
Gadis itu belum aku beritahu tentang bogbog, tentang blogku, tentang j-fest
Gadis itu belum bisa seperti irma, yang akan wisuda sekarang. Yunik pasti akan mengejekku, kalau dia akan mendahuluiku wisuda, tapi sayang, dia tidak bisa mengejekku sekarang...
Terlalu banyak, terlalu banyak hal yang belum dilakukannya.

Dan akhirnya, kita benar-benar berpisah...
Tapi satu hal...
Gadis itu,
Gadis itu teman terbaikku...

Dedicated for my best friend:
Dewa ayu sri awidya pratiwi.



Ayuwx, aku dan yunik… gadis itu selalu penuh senyum bukan?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

I’M NOT A BAD GIRL!




Postingan kali ini tentang curahan kekesalan ma yang entah mau ma tumpahin ke siapa. So buat kalian yang alergi curhatan, keluhan atau hal2 yang mirip kaya gitu, silahkan skip postingan yang ini. Sebelum memulai, ma pengen teriak WHY DUN YOU TO SHUT UP F********CK UP!!! I WAS BORN TO BE ME! NOT TO BE EVERYTHING YOU SAID!!! *emosi tingkat tinggi*

HIMA PUNYA PACAR?!
I’m still single! Jangan pernah ngejudge perasaan ma! Ngatain ma suka inilah, itulah, come on man! Meski tampang pas2an, otak sejempol, kepribadian juga ga jelas, ma juga milih kalo maw nyari pacar! Bukannya langsung maen kenalan trus pacaran! Ma butuh proses! Setiap orang punya idealisme dalam memilih, kalau kamu terbiasa habis kenalan langsung pacaran, kalau kamu terbiasa mengiyakan setiap orang yang nembak, silahkan lakuin itu, tapi jangan pernah nerapin idealismemu ke ma! Ma punya idealisme sendiri! nd everyone can choose their own way...

HIMA PUNYA BANYAK MANTAN?!
It’s so weird! Ga mungkin orang serba pas2an kaya ma banyak banget yang naksir nd sangat ga mungkin juga ma selalu mengiyakan orang yang nembak! Sebuah klarifikasi ga penting, waktu sma ma Cuma 2 kali pacaran, waktu kuliah juga 2 kali pacaran [tapi ma Cuma punya 3 mantan]. Semuanya Cuma berlangsung beberapa bulan nd setiap ganti pacar ma butuh waktu bertahun-tahun buat ngelupain mantan ma so please, jangan ngejudge kalo ma banyak punya mantan. Ma tipe cewe sensitive yang susah banget buat berganti hati, sekali lagi ma butuh proses. Proses! *huwoh…*

HIMA NGELIAT COWOK DARI PENAMPILAN?
No, hell no! Ma ga pernah pengen punya cowo yang harus proporsional, kurus, gendut, putih, item, cakep, bawa mobilah, suka nraktir or apalah. Kalo kamu punya idealisme pengen punya cowo kece, it’s your choice tapi jangan pernah nyamain idealisme kita! Ma ngeliat cowo dari kepribadian nd chemistry, so please jangan pernah ngejudge gimana tipe cowo ma dari apa yang kalian lihat!

HIMA SUKA NGEMANFAATIN COWOK?
Gilaaaa... ma ditraktir sama temen cow, keluar sama temen cowo or minjem sesuatu dari temen cow ga pake acara bilang ”ma suka kamu” or sejenis itu! it’s okay kalo situasinya kaya gini: ma bilang suka ke cow, minta dia ngelakuin macem2, pas dia nembak ma nolak, okay, bilang ma suka ngemanfaatin cowo! Tapi satu hal yang penting! Ma ga bakal bilang suka ke cowo kalo ma emang ga suka! Ma ga munafik! Kalo suka sama cowo ya bakal ma pacarin, tapi kalo ga suka yaudah, buat apa ma pacarin? Buat nyatain diri laku? It’s suck dear...

HIMA SUKA NGEJUDESIN COWOK?
May be yes, may be no. Sebenernya ma tergolong orang yang ramah asalkan tu cowo ga salah paham sama sikap ma yang suka ketawa-ketiwi, sikap yang kaya gini ma lakuin ke semua temen, bae cewe maupun cowo. Kalo seandainya ada sesuatu yang membuat terlalu banyak berkomunikasi menjadi salah paham [misalnya kita dikira pacaran, cih…] nd tu cowo ngelakuin hal2 yang bikin ilfil macem: sering2 sms sok puitis yang ngejiplak dari buku yang pernah ma baca, sms sok lucu dari buku yang udah pernah ma baca, sms yang intinya Cuma nanya uda maem, lagi ngapaen nd bla666, cowo yang dengan ge-ernya ngira ma suka sama dia, maksa2 mau ke rumah, nelpon dengan omongan yang super ga nyambung, sok pinter padahal ketahuan boongnya, apalagi cowo yang cari perhatian berlebihan ya otomatis bikin ma lebih milih ngediemin. Coba deh bayangin kalo cowo kege-eran kita bales terus smsnya, kita mau aja diajak keluar, mau aja ngomong ga penting sama dia, salah2 dia bilang ke temen2nya ma yang suka sama dia, idih males banget dah. Kalo uda kaya gitu ma bakal milih buat ngediemin ajah.

INTINYA: MA BENCI BANGET DIGOSIPIN!!! BENCI BANGET KALO ADA ORANG YANG SOK TAHU TENTANG SIAPA YANG MA SUKA!!! ARRRRRRGHHHH!!! *PENGEN NGESCREAM DI ATAS TEBING*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS