SEBERKAS PUTIH

Kau menatapku begitu dalam
Enggan mendekat, lirih mendekap
Apakah aku terlalu putih untuk tersentuh?
Apakah aku terlalu putih untuk terluka?
Aku mengaharapmu begitu dalam
Terusik bisikmu, menimang pekat
Apakah kau terlalu putih untuk hinanya raga ini?
Apakah kau terlalu putih untuk kulukis luka?
Kita putih, tapi kenapa kita berbeda?
Aku sebagai putih yang letih
Mencintaimu...
Kau sebagai putih yang jernih
Pada rapuhan mimpi...
Bukan putih yang utuh
Kita putih, tapi kenapa kita terpisah?
Apakah aku menghempasmu
Dalam tepian malam yang hitam?
Hingga putihmu kelam
Apakah kau rapuhkanku
Dalam bentangan kehampaan?
Tanpa putih, tanpa cahaya
Mengais sepi, tertawa sunyi
Dalam hampa ini kuletakkan sebongkah hati
sebongkah hati ini, kenapa terhunus angkuhmu yang hitam?
sebongkah hati ini, kenapa putih memudar?
sebongkah hati ini, kenapa menjadi merah?
Merah yang terluka karenamu
Merah yang membencimu
Begitu membencimu...
Kita hanya seberkas putih yang berlalu
Tapi menjadi hitam untukmu
Menjadi merah untukku
Kita hanya seberkas putih…
Tidak utuh
Hanya menjadi secercah cahaya untuk suatu masa
Bukan putih selamanya
Hanya seberkas putih
Yang memudar dilapukkan waktu
6 Agustus 2009 pukul 23.06
by. herry
bagus puisinya..... tp lebih bagus lok d bacain n dibawain langsung sama yng buat.... heheheh....
13 Februari 2010 pukul 20.33
wehehehe...tar ditimpuq taw, hax2!