PECUNDANG PEMBENCI KESEMPURNAAN





Aku benci kesempurnaan yang ada di sekitarku. Entah dalam wujud ambisi, pemikiran atau sebuah kemenangan yang diakhiri pujian. Aku benci kesempurnaan yang ada di sekitarku. Entah dalam bentuk apa pun itu, entah siapa pun pemuja kesempurnaan itu. Aku membenci kesempurnaan, karena itulah hal terbaik yang diagungkan semua orang.

Aku membenci raga dengan taburan pujian. Tentunya membuat ragaku tersudut tanpa dianggap apa-apa. Aku membenci pujian itu, karena itu membuat mereka selalu terlihat baik dan aku selalu terlihat salah. Tentunya aku tidak selalu salah, setidaknya, sedikit mendekati kebenaran.

Aku membenci pemuja kesempurnaan dengan limpahan pujian. Mereka selalu bergerombol melangkah ke depan, tanpa peduli mereka melakukannya dengan terlalu ambisius, bahkan menginjak ragaku yang masih terdiam di tengah para pelari masa depan itu. apakah aku membenci mereka? Atau membenci diriku yang sedikit pun tidak mau bergerak dari waktuku? Tidak, aku selalu benar, karena aku tidak ingin mengikuti mereka, para pelari masa depan. Suatu saat aku akan berjalan, satu irama dengan melodi hatiku.

Melodi hatiku tak pernah berdendang lagi. Dulu selalu berdentang mengalahkan degup jantungku, tapi kini kenapa aku tidak mendengarnya lagi? Apakah aku tidak lagi punya hati? Atau ragaku tidak mau lagi mendengar apa pun? Termasuk melodi hatiku sendiri? Aku membenci ini. Membenci diriku yang menutup diri dari diriku sendiri. Kenapa aku menjadi tidak tahu apa-apa tentang aku?

Enggan untuk duduk di kursi itu lagi dan membaca bacaan busuk yang menuntun pelari masa depan itu, meraih pujian, meraih kesempurnaan. Aku biarkan ragaku rebah, menutup mata, menutup hati, menutup telingaku dari dongeng-dongeng mereka yang sukses meraih nilai sempurna. Aku tak lagi ingin berusaha. Biarkan aku menjadi pecundang hari ini. Aku tak mau lagi mabuk oleh kesempurnaan. Aku membencinya. Membencinya. Aku membenci semuanya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "PECUNDANG PEMBENCI KESEMPURNAAN"

Posting Komentar

blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*