THE ART OF HIGHSCHOOL BREAK UP
[pee wee gaskins]
let's take a walk tonight
we're gonna talk this out
the moon is holding up my alibis
so what if youre with her tonite?
so what if i cant be there?
you were never really with me anyway
with hopes of starting over
(i'll send you post card when i get there)
anywhere
anywhere
far from you
reff:
one day i will find you even when you're not around
dont say "we wont last any longer"
or "you will find someone better"
it's you that im waiting for
so i'll wait for you
take notes that we'll still have each other
we'll drive away
(i can't let you go if you keep holding my hand)
let's give this one last shot
before i break your heart
the moon is down
so no more alibis
so what if youre with her tonite?
so what if i cant be there?
you were never really with me anyway
with hopes of starting over
(i'll send you post card when i get there)
anywhere
anywhere
far from you
dont bother to explain it
i dont care anymore
you know what's fun is fun
i know what's done is done
dont let the story end this way
let's just forget it
let's just pretend it
*oya, kata him ma rubah jadi her*
THE ART OF HIGHSCHOOL BREAK UP
Saat itu aku berdiri di pojokan itu, memandang langit
Langit tampak tinggi seperti biasanya
Lalu desau angin menghantarkan bisikmu
“aku suka kamu” lalu kau menunduk malu
Tanpa kusadari kedua tanganku menutup wajahku
Berusaha tidak terlihat kaget
Meski akhirnya terlihat konyol
Lalu kita terdiam meski awan telah bergerak perlahan
”lalu?” aku berusaha menghunus kesunyian
”hmmm... aku ingin kamu jadi pacarku” kau menatapku lemah
Aku mengangguk, menahan senyum, menatap langit sejenak
Langit tampak lebih rendah dari biasanya
Membawa awan menghangatkan hatiku
Saat itu kau berdiri di pojokan itu, memandangiku
Berkata rambutku panjang sekali
Salahkah aku bila ingin menjadi rapunzel?
Lalu menunjukmu sebagai pangeranku?
Saat itu tidak salah.
saat itu aku ingin menggenggam tanganmu
takkan melepaskannya
sayang, saat itu aku hanya bisa memandangimu
Saat itu aku berdiri di pojokan itu, memandangimu
Wajahmu yang putih sesekali memerah
Ragamu yang tinggi sesekali menunduk
Sepertinya bisa kuraih dengan tanganku
Kupeluk erat lalu takkan kulepaskan
Sayang, aku hanya bisa memandangimu
Saat itu kita akan mencari desau angin
Yang jauh lebih risau
Kita akan mencari akhir dari langit
Yang jauh lebih berbelit-belit
Lalu kau mengajakku ke laut
Kau tahu?
Motormu membuat raga kita tanpa batas
Aku bisa merasakan hangatnya punggungmu
Punggungmu begitu luas
Pasti akan melindungi raga kecilku kan?
Kau tahu?
Saat itu aku sangat ingin mendekapmu
Sayang, aku hanya bisa menyentuh pundakmu dengan tangan mungilku
Dan aku melihat sayap yang tumbuh dari punggungmu
Malaikatku, kau tidak membawaku ke laut
Dengan sayapmu, kau membawaku ke surga
Dengan sayapmu, bukan seharusnya kau meninggalkanku
Sayang, aku hanya bisa memandangi langit
Di pojokan itu aku berdiri, memandang langit
Langit kembali tampak lebih tinggi
Desau angin turut risau
Kau tak punya lagi alibi
Kau sering terdiam belakangan ini
Adakah jenuh mengeluh?
Hari itu langit biru sempurna
Tak lagi tertutup awan
Aku tak punya lagi alibi
Aku tak berkilau di matamu
Adakah jenuh mengeluh?
”lebih baik kita berteman saja” aku mengaku
Kau tersenyum sebisanya, aku menimpali
Kita saling menyukai
Entah saling melukai
Tapi yang kuingat
Saat terakhir itu...
Kita tersenyum
Sebisanya...
0 Response to "THE ART OF HIGHSCHOOL BREAK UP"
Posting Komentar
blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*