BERAPA BANYAK BINTANG?




Jika kau mampu menghitung 100 bintang yang berbeda dalam satu malam, maka satu permohonanmu akan terkabul. Jika aku mempercayai itu, apakah aku bisa melihat, setidaknya ada 100 bintang di langit itu?

Aku terduduk dalam malam tanpa cahaya untuk ke sekian kalinya. Untuk melihat dengan jelas apakah benar ada berlimpah bintang di hamparan langit tanpa batas. Aku bukan penderita rabun senja. Aku masih bisa melihat orang yang berlalu lalang begitu saja di depanku. Aku masih bisa melihat diriku di cermin, meski rapuh. Aku masih bisa melihat. Tapi kenapa aku tidak pernah bisa melihat, setidaknya 100 cahaya bintang di atas sana?


Aku terduduk tanpa sedikit pun lengah untuk menunduk. Tidak ada awan mendung, tidak ada rintik hujan, tidak ada guntur, petir atau apa pun yang seharusnya bisa menyembunyikan limpahan cahaya bintang. Mataku menerawang lepas pada hamparan langit yang berwarna hitam polos. Banyak orang yang berkata bahwa, setidaknya 100 cahaya bintang selalu menerangi langkahku tiap malam, selalu menemani tidurku, selalu menjanjikan cahaya abadi untuk hatiku yang sepi. Tapi kenapa? Kenapa usahaku yang ke sekian kalinya untuk melihat setidaknya 100 cahaya bintang selalu gagal? Aku membutuhkan setidaknya 100 cahaya bintang untuk satu saja permohonanku, tapi kenapa? Kenapa aku tidak bisa melihatnya?

Aku menyerah, memilih untuk menunduk menutup mataku dan membuka mata hatiku. Aku melihat "aku di situ. Menyudut dalam ruang tanpa cahaya, agar tidak bisa menghitung berapa malam yang telah berlalu semenjak dia meninggalkanku. Di situ, aku menggenggam hati yang hitam, mendendangkan lagu kelam. Lalu aku melihatmu di situ. Hanya kau yang bisa membuat hatiku berdegup, setelah dia meninggalkanku. Lalu kau mengelus lembut hatiku yang hitam. Mendendangkan love serenade dalam suara lembutmu. Kau berkata mencintaiku dengan keabadian, tidak akan menjadi seperti dia. Lalu kau meletakkan sebuah bintang di hatiku yang hitam. Hatiku berpijar. Aku mengingatnya, kau adalah seseorang yang meletakkan cahaya abadi di hatiku. Tapi, apa kau mengingatnya? Seingatku, kau juga akhirnya meninggalkanku, sama seperti dia.

Mataku terbuka, mata hatiku tertutup, dimensi berganti. Aku melihat hamparan langit. Berusaha setidaknya melihat 100 cahaya bintang agar satu permohonanku terkabul. Aku ingin kau kembali padaku. Itu saja. Tapi aku tidak akan bisa lagi melihat 100 bintang di langit. Karena di palung hatiku yang terdalam, telah ada satu bintang. Ya, hanya satu bintang, tapi cahayanya begitu menyilaukan, hingga aku tidak bisa melihat berapa banyak limpahan bintang di langit. Hingga aku tidak bisa lagi peduli, berapa banyak orang yang menyatakan cinta padaku.


Berapa banyak bintang yang harus menyinariku, hanya untuk mengalahkan kuatnya sinarmu?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

15 Response to "BERAPA BANYAK BINTANG?"

  1. ciptanirmala says:
    5 Desember 2010 pukul 21.48

    jhdhgfhahjfaf

  2. Unknown says:
    11 Desember 2010 pukul 06.58

    Tes.. Sejak kapan gak bisa komen? nie aq bisa komen..

  3. ciptanirmala says:
    11 Desember 2010 pukul 07.07

    ma bisa, u bisa, tapi bloger yang laen kaga bisa... coba liat cboxnya... hix...

  4. Unknown says:
    11 Desember 2010 pukul 07.11

    Tes..

  5. irdix says:
    11 Desember 2010 pukul 07.24

    saya ngasi komentar disini :D

  6. Unknown says:
    11 Desember 2010 pukul 07.31

    Tes 3...

  7. Unknown says:
    11 Desember 2010 pukul 07.33

    Tuh uda bener kn... sapa suruh ngisi verifikasi kata.. haha..

  8. ciptanirmala says:
    12 Desember 2010 pukul 04.37

    yeaaaaah!!! arigatou ndra!!! oya, ma masi ga bisa liat folower googlenya loh! aneh...

  9. TS Frima says:
    12 Desember 2010 pukul 11.14

    kunjungan malamn :)

  10. ciptanirmala says:
    13 Desember 2010 pukul 04.44

    hayo komen2 lagi...

  11. eLFiRa aRisanti says:
    15 Desember 2010 pukul 19.03

    wah :)

  12. ciptanirmala says:
    15 Desember 2010 pukul 20.04

    waaah... ada yang komen waaaah... hax2!

  13. Arief Hidayat says:
    19 Desember 2010 pukul 21.36

    kata2nya ngeri euy, keren artikelnya ^_^,

  14. TS Frima says:
    21 Desember 2010 pukul 20.59

    saya follow ya ^^

  15. ciptanirmala says:
    23 Desember 2010 pukul 07.31

    @arif: ngeri tapi aseeeek, hax2!
    @rakun: harus dunx, he...

Posting Komentar

blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*