KILATAN CAHAYA DI TENGAH HUJAN
Belakangan ini aku tidak pernah keluar rumah. Melodi hujan tak pernah surut berdentang di telingaku. Menggantikan lagu killing me inside yang belakangan merangkul jiwaku. Aku hanya bisa menatap titik-titik air yang berlomba mencapai tanah, hanya bisa mendengar langit yang bersendawa dengan gemuruhnya atau kilatan-kilatan cahaya yang tersesat dalam langit mendung lalu menghilang. Aku ingin mengikuti kilatan cahaya itu, menghilang. Lenyap secepat mungkin.
Belakangan ini aku tidak pernah keluar rumah. Kuputuskan untuk pergi ke kota lain. Terusik bosan terdiam dalam kota penuh hujan. Tapi tetap saja saat di kota lain aku enggan keluar. Hari ini tanggal 9 februari dan tanpa pergi keluar pun aku bisa membayangkan toko-toko yang disulap menjadi warna pink, dengan banyak coklat yang dihiasi pita berwarna pink atau boneka-boneka pink dengan kata i love you atau apa pun itu. Entah berapa valentine yang aku lewati, tapi aku tidak pernah sekalipun ingin memberikan coklat valentine untuk seseorang yang spesial. Tidak sekalipun. Tapi hari ini, saat hujan berhenti di kota yang kupijaki, saat aku membayangkan banyak coklat dengan pita pink, saat aku membayangkan kau, kau yang 2 tahun lalu mengirimkan coklat untukku dan aku yang mengirimkan coklat 1 tahun yang lalu untukmu. Untuk kedua kalinya, aku ingin memberikan coklat untuk orang yang spesial. It’s my wish.
Ku lihat layar di hpku. Kurebahkan kembali kepalaku di bantal. Melihat layar hpku lagi. Kulakukan berulang-ulang. Streotypic behaviour anak autis. Melakukan kegiatan berulang-ulang yang sifatnya tidak fungsional. Kubulatkan tekad, ku dorong slide hpku. Jempol kananku mengetik sms cepat dan tidak berpikir panjang untuk mengirimnya. Mengirimnya untuk seseorang yang jauh dariku, jauh dari pandanganku dan aku yang jauh dari hatinya.
Save me
Anything was so damn empty
There were just vapors and dust..ohh life
There's nothing left to hope for something else
Wake me on the next day that I will save
'Cause that we couldn't lived of this
This night will be our diary of past away
Lagu killing me inside, diary of past away, mengiringi lamunanku yang menunggu balasan sms darimu. Hpku tidak bergetar sedikit pun. Jari tanganku menggeser slide dan menutupnya kembali. Kulakukan itu berulang-ulang. Hal itu tidak membuat sms yang kuharapkan menggetarkan hpku. Hal itu hanya membuat hpku menyala lalu mati lagi. Begitu berulang-ulang. Memberi cahaya lalu menghilang lagi.
if only i could stop the flow of time
turn the clock to yesterday
erasing all the pain
i've only memories of happiness
such pleasure we have shared
i'd do it all again
lagu evergreen dari hyde hampir menidurkanku. Tapi getaran yang begitu kencang dari hpku mengagetkanku. Getaran yang lebih hebat untuk sekedar sms yang diterima. Tidak, aku salah sangka, aku sedang menerima telepon, ku lihat namanya, tidak! aku berhenti bernapas tapi bergegas menekan tombol hijau. Aku tidak mau getaran itu berhenti begitu saja.
Ada suara yang begitu kurindukan. Ada sosok yang kuinginkan berada di sampingku saat ini. Ada raga yang kuinginkan mendekapku saat ini. Ada kau di ujung telepon. Aku ingin tahu dimana sekarang kau berada dan aku berkata jujur aku ingin memberikan coklat untukmu. Lalu dengan bisikmu kau berkata semua itu tidak perlu, kau tidak ingin merepotkanku. Merepotkanku? Jika kau menerimanya, itu akan membahagiakan aku. Sungguh.
Aku memandang langit-langit kamar dengan cahaya lampu yang begitu kokoh dan takkan menghilang begitu saja. Lampu dan kilatan cahaya dalam hujan sungguh berbeda bukan? Aku selalu ingin kau menjadi cahaya abadi untukku, bukan menjadi kilatan cahaya yang muncul lalu lenyap begitu saja. Aku juga ingin menjadi cahaya abadi untukmu. Bukan kilatan cahaya yang datang menyakitimu lalu melenyapkan diri begitu saja. Sungguh, aku tidak pernah ingin bersungguh-sungguh menyakitimu, aku ingin melenyapkan diri jika aku terlalu menyakitimu. Melenyapkan diri.
Valentine tahun ini. Aku tidak akan memberikan coklat untuk seseorang yang spesial. Valentine tahun ini. Aku tidak akan menerima coklat dari orang yang spesial. Harusnya coklat 2 tahun lalu tidak kumakan, dan harusnya kusimpan sampai kapan pun. Valentine tahun ini. Aku ingin melenyapkan diri mengikuti kilatan cahaya di tengah hujan.
0 Response to "KILATAN CAHAYA DI TENGAH HUJAN"
Posting Komentar
blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*