SANG PERFEKSIONIS MENGHAPUS AWAN
aku selalu menunjuk langit
lebih indah dari apa pun
tapi aku selalu menunjukmu
paling indah dari apa pun
sederhana yang sempurna
kau membelai wajahku
dengan mata yang senyap
aku terdiam. Langit tak kelam.
kau berkata wajahku sempurna
terhenyak lega batinku
aku beranjak menginjak jera
masih, masih dengan inginku
menunggu kepakan sayap dari punggungku
agar aku bisa mendekapmu
lebih sempurna dari ini
kau jerat resahku
mendekapku dan berkata,
”dekaplah aku dengan tangan kecilmu
tangan kecilmu menumbuhkan sayap kecil
pada punggungku”
aku terdiam. Langit tiada kelam
terhenyak lega batinku
suatu ketika pada waktu yang tak abadi, kenapa?
punggungmu mengecil dari tempatku terdiam
seketika menangis, kau pun berbalik
menyentuh wajahku pelan
aku berharap sempurna masih ada
Tidak. Kau bersabda tiada kedewasaan
sempurna yang lekang
Hilang. kisah berakhir. Di sini. Di tempat yang sama
Aku terduduk rapuh
Menangis pada blue wind yang tak koyak
Menangis pada perfect blue langit yang tak jenuh
Menangis padamu yang sempurna
Terlalu sempurna.
Pada ragaku yang hina
Terlalu hina.
aku membutuhkan awan
untuk menghangatkan batinku
tapi kau
sang perfeksionis
menghapus awan dari hamparan langit yang kau anggap
SEMPURNA.
1 Desember 2009 pukul 03.23
ehm...... awan memang slu tunjukkan wajahnya yg ceria dan menenangkan......
alangkah indahnya dan lega nya hati jika kau menatap dan mununjuk awan biru itu dengan penuh senyum termanis mu
keep smile sister......(*_____')
28 Januari 2010 pukul 19.28
hontou ni arigatou for ur comment...hajimemashite... keep contact okay!