MENGACAUKAN DIMENSI



Apakah aku yakin tempatku di sini?
Saat kaki ini berpijak hampa
Tangan ini tak jua menyentuh langit
Bahkan hujan yang menerpa
Tak terasa
Maha hampa


Apakah orang-orang menginginkanku di sini?
Saat mereka tertawa aku terdiam
Ku basuh murka
Lekas hina mereka menatap
Bukan kawan, tak jua lawan
Ruang tak menawan


Apakah aku terjebak masa lalu di sini?
Ketika raga ini menerawang lukisan senja
Masih teringat dia bersabda
Eloknya lukisan senja kalah telak
Konon, oleh eloknya senyumku
Tertegun, masa itu remuk


Apakah aku menanti runtuhnya langit di sini?
Menanti sinkronisasi galaksi
Membuka pintu langit untukku
Melenyapkan mereka, dia, dan tempat ini untukku
Kacau, akan kukacaukan dimensi
Masa ini jasad, masa lalu lahir abadi


Apakah aku ingin mengacaukan dimensi di sini?
Saat di sini aku yang menatap mereka
Bukan mereka yang menatap aku
Saat di sini aku yang merindu eloknya
Bukan dia yang merindu elokku
Pintu langit terbuka, tersentuh langit
Waktu. Diam. Akan ku hunus. Berputar.
Menuju masa lalu yang abadi


Apakah pintu langit terbuka?
Atau langit runtuh menghujamku
Meniadakan aku yang ada
Lalu menyajikan mati untukku
Aku pengacau dimensi
Dalam mimpi yang abadi
Mustahil.


*puisi ini perpaduan dari rasa bosan, kerinduan yang hampa, lagu pee wee gaskin yang lagi ma gilain dan kiamat 2012, he... perpaduan yang aneh...*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "MENGACAUKAN DIMENSI"

Posting Komentar

blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*