Seorang lelaki tampan, berseragam putih abu mendekatiku,
Tersenyum kaku, dengan gigi-gigi kecilnya
Kulitnya yang putih seputih hatinya
Perlahan, lelaki itu menawarkannya untukku
Apakah ini terlalu putih untukku?
Debaran hatiku berdegup
Sebuah jawaban,
Aku akan mencobanya...
Sang waktu membuka pintu demi pintu
Hingga kita sampai di depan pintu yang pilu
Pintu perpisahan.
Aku berhenti, aku tidak mau, tapi aku tidak berbicara
Entah kenapa kau melangkah dan berkata,
”aku menyayangimu, tapi kau tidak pernah memperhatikanku”
Aku masih menyayangimu,
Tapi aku tidak berbicara, tidak juga melangkah
Pintu itu pun terbuka, membawa langkah kakimu pergi
Tahun-tahun putih abu berlalu
Kita tidak pernah bertemu lagi
Hingga hari ini, layar di depanku
Menampilkan fotomu
Kau yang putih masih seputih dulu
Tuan tampan, kau masih tampan....
Setampan dulu....
1 Februari 2011 pukul 01.52
tuan tampan, akankah waktu akan menggerogoti keberadaanmu?
7 Februari 2011 pukul 03.09
waktu akan menggerogotinya karena waktu tak pernah diam... berjalan lurus ke depan, tanpa peduli hati yang masih tertinggal, tsaah...
7 Februari 2011 pukul 05.00
blogdancing again aye..., aku punya 3 blog lhooo :D
7 Februari 2011 pukul 23.36
wah, siapakah tuan tampan itu? :p
terimakasih atas kunjunganya kemaren. kalau berkenan, silakan mampir lagi :)
8 Februari 2011 pukul 03.55
@ayux: apa lagi satu yuk?
@rakun: sama2.. kapan2 ke situ lagi deh...
13 Februari 2011 pukul 18.55
"Tahun-tahun putih abu berlalu"
jadi keinget jaman SMA :")
masa2 yg plg indah..
dan itu kata kebanyakan orang
dan itu nyata :")
27 Agustus 2012 pukul 03.33
iyaa yuk, huhu