KAPSUL HATI. TIME CAPSULE




Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, jika aku sudah merapikan serpihan kenangan di atas kertas lalu menyimpannya dalam setiap rak di sudut hatiku? Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, jika setiap serpihan kenangan itu mencari celah dari sudut hatiku untuk menyeruak keluar? Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, berputar cepat, membawa raga rapuh ini menuju masa depan, dimana saat itu aku bergandengan tangan dengan seseorang, yang menyembuhkan lovephobia ini... kapan? Bahkan melodi hatiku membisu, tidak pernah tahu.

Seperti melakukan random walk, aku mendengarkan hampir semua lagu di hapeku secara acak, bahkan memejamkan mata, menyerahkan raga rapuh ini pada seutuh hati yang entah utuh atau tidak. Akan kulakukan apa saja untuk memanggil melodi hatiku. Apa kau tahu? sejak tidak pernah bertemu denganmu, melodi hatiku membisu, lumpuh oleh rindu yang menghujam kalbu, apa kau tahu? Ya, aku tahu, kau tidak pernah ingin menemui aku lagi, jadi akan kulakukan apa saja untuk memanggil melodi hatiku, tanpa menemuimu.

I quit-nymphea, the art of highschool break up-peskins, self control-painfull by kisses, eien-laruku, i remember you-yui… hingga aku terhenti pada lagu biarlah-killing me inside…

”dirimu...
di hatiku, sudah terlalu lama
biarlah, ku mencoba...
untuk tinggalkan semua....”

melodi hatiku ikut mendendangkan lagu ini. Apa ini yang diinginkan oleh melodi hatiku kali ini? Meninggalkan semua penantian dalam yang begitu menyakitkan ini? Melupakanmu? Yang telah tegap berjalan tanpa pernah melihat ke arahku? Meninggalkanmu? Yang bergandengan mesra dengan detak sang waktu? Iya. Perlahan. Melodi hatiku akhirnya menginginkan ini.

Aku pun segera merapikan serpihan kenangan itu dalam kapsul waktu. Aku menguncinya rapat. Memutar anak kunci tanpa hati, tanpa rasa. Lalu aku benamkan kapsul waktu di palung hati yang terdalam, pekat dengan kegelapan. Dimana gelombang rindu tak bisa mengusik, dimana cahaya bintang tak menyentuh, dimana aku takkan mencari, karena aku takkan berani melangkah dalam kegelapan. Aku membuka jemariku. Anak kunci masih di telapak tanganku. Aku masih bisa membukanya, ya, aku masih bisa membuka kapsul waktu itu. Tapi tidak. Aku tidak mau lagi. Kenangan itu terlalu menyakitkan. Aku pun membuang jauh-jauh anak kunci itu, tepat di hatimu. Ya, di hatimu. Kau tidak pernah ingin menemuiku. Aku tidak lagi punya nyali menemuimu. Kita tidak akan pernah bertemu lagi. Anak kunci itu, tidak akan pernah membuka kapsul hatiku. Serpihan kenangan itu, tidak akan lagi menjadi serbuk alergen yang membuat napasku tercekat. Tidak akan lagi.

Hari ini. Aku berdiri di depan cermin. Aku berkata...

AKU BERJANJI, AKU AKAN MELUPAKANMU!

Sang waktu, sekarang laksanakan tugasmu dengan baik. Putar cepat waktu dan perlihatkan padaku tentang seseorang, yang menggandeng tanganku erat dan bisa menyembuhkan lovephobia ini... kumohon.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

13 Response to "KAPSUL HATI. TIME CAPSULE"

  1. Iskandar Dzulkarnain says:
    14 Oktober 2010 pukul 03.04

    AKU BERJANJI, AKU AKAN MELUPAKANMU!

    bukankah ada sebuah syair Arab bicara:

    "BAGAIMANA MUNGKIN SEORANG PECINTA MELUPAKAN KEKASIHNYA, SEDANGKAN NAMANYA TELAH TERUKIR DALAM HATI"

  2. aRai says:
    14 Oktober 2010 pukul 04.33

    semakin dipaksa semakin menjadi .... pepatah juga katanya :p

  3. Aulawi Ahmad says:
    14 Oktober 2010 pukul 05.33

    gak mungkin melupakan yg pernah berarti :) biar jadi kenangan tuk pelajaran...

  4. Gaphe says:
    14 Oktober 2010 pukul 08.56

    mampir balik.. thanks udah mampir..

  5. Ivan Kavalera says:
    14 Oktober 2010 pukul 11.37

    Prosa naratif ini paling cocok kalau dibacakan di radio. Nice..aku suka diksinya.

  6. Corat - Coret [Ria Nugroho] says:
    14 Oktober 2010 pukul 23.10

    seiring berjalannya waktu pasti akan terlupakan :P

  7. Nathan says:
    15 Oktober 2010 pukul 07.10

    Ada masa dimana kenangan menyimpan sisa cinta yang menyerpih dalam secawan luka.Apapun itu,seharusnya ia takkan pernah lagi bisa membuatmu terluka atau bahkan menggenangkan pipimu dengan airmata. Karena sesakit apapun, cinta, sejauh apapun ia tlah meninggalkanmu, takkan pernah bisa ia membunuhmu. Jadi tersenyumlah pada waktu, meski dengan langit ia tlah menghianatimu..

  8. yuiayumisakurai says:
    15 Oktober 2010 pukul 07.52

    suatu saat, waktu akan berpihak kepadamu Ma ;) Trust me, the miracle does exist, just depend on you ;)

  9. Indahnya Kebersamaan says:
    15 Oktober 2010 pukul 22.41

    Semangat, hari yang indah pasti akan tiba :D

  10. catatan kecilku says:
    16 Oktober 2010 pukul 05.15

    Sebuah karya yang bagus dan enak sekali dibaca.
    Aku juga suka ceritanya.

  11. the others.... says:
    16 Oktober 2010 pukul 05.27

    Masa lalu tak mudah dilupakan begitu saja, apalagi yg menyimpan banyak kenangan manis.
    Walau dicoba utk dilupakan, seringkali malah terbayang2 di mata... hehehe

  12. Tip Trik Blogger says:
    17 Oktober 2010 pukul 19.09

    bagus infonya sangat bermanfaat
    terima kasih

  13. ciptanirmala says:
    24 Oktober 2010 pukul 04.11

    @john: iyaya,he... tyuz gimana solusinya?he..
    @arai: yawdah jangan dipaksa, pelan2 ajah, he...
    @aulawi: yang berat tu bukan melupakan, tapi merelakan, he...
    @gaphe: okeh!
    @lone fighter: waw keyenz!
    @ayux: miraclenya telat dateng yux, he..
    @indahnya kebersamaan: yeph2 ganbatte2!
    @catatan kecil: arigatouuu
    @the others: yeph, seberapa pintar pun kita melangkah, masa lalu lebih pintar mencari celah...
    @imtikan nd tiptrik: sama2!

Posting Komentar

blog ini memiliki kutukan, jika anda tidak memberikan komentar setelah membaca blog ini, maka anda akan mengalami sembelit 7 turunan... makanya komen yax! *fufufu... tertawa licik*