C.I.N.T.A





Apa itu cinta?
Saat kau melihatku dengan sinar mata menelusuri
Lalu kau terlihat berbeda di mataku
Seperti pangeran berkuda putih
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat kau memberi perhatian padaku
Lalu aku mengobrol sepanjang malam bersamamu
Tertawa bersama, saling mengejek tapi menyelipkan pujian
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat kau mengatakan aku cantik, pintar atau mungkin dewasa
Lalu aku melihat kau tampan, lucu dan berwawasan
Dan kita saling memandang tiada putusnya
Menelusuri elok masing-masing
Cinta?
Tapi cinta itu tanpa syarat...
Tanpa keelokan itu...
Seharusnya kita bisa tetap saling mencintai khan?

Apa itu cinta?
Saat kau meminta aku untuk menjadi pacarmu
Lalu aku tersipu malu dan mengangguk pelan
Dan setiap bertemu
Selalu ingin tersenyum
Selalu ingin saling memandang
Suara tercekat pilu
Terkalahkan suara jantung
Sekujur tubuh terkuasai adrenalin
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat kau menggenggam tanganku
Lalu aku tak pernah ingin melepaskannya
Saat kau meminta memelukku
Lalu aku merebahkan diri pada pundakmu yang tegap
Saat kau meminta menciumku
Lalu aku terdiam memejamkan mata
kau memeluk pinggangku semakin erat
aku melingkarkan lengan pada lehermu pasrah
napasmu terasa di wajahku
napasku tertahan ragu
aku merebut napasmu
kau merebut napasku
bibirmu menyentuh bibirku lembut
lembut. hangat. semakin dalam.
1,2,3,4,5 ah... aku enggan berhitung berapa kali itu terulang
Karena kita telah melumpuhkan waktu
Dengan sentuhan lembut ini
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat kau mengatakan membutuhkanku
Saat kehilanganku
Saat aku menganggapmu segalanya
Saat kehilanganmu
Dan kita pun merangkai kisah kita yang hampir rapuh
Kembali menjadi sesuatu yang utuh
Sekali lagi
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat aku beranjak pergi
Dan kau memintaku kembali
Saat kau melepaskan genggaman tangan ini
Dan aku tidak ingin melepaskannya
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat punggungmu mengecil dari tempatku terdiam
Tapi aku tetap menantimu kembali
Saat kau mengatakan aku bukan apa-apa lagi
Tapi aku tidak bisa hidup tanpamu
Saat senyummu tak lagi untukku
Tapi aku berharap terlalu banyak
Saat angkuh teguh pada wajahmu
Tapi aku tetap merengek padamu
Saat kau mendekapnya erat
Tapi aku berharap kalian bahagia...
Cinta?
Adilkah cinta untukku?

Apa itu cinta?
Saat hamparan langit berubah
Lebih dari semusim aku merindukanmu
Caramu memandangku
Caramu menertawakanku
Caramu menggenggam tanganku
Caramu menghangatkanku
Caramu saat enggan melepasku
Kenapa aku benar-benar mengingatmu
Saat kau benar-benar melupakanku
Cinta?

Apa itu cinta?
Saat apa pun terjadi
Aku tetap mencintaimu
Selamanya...
Cinta?
Masihkah harus bertanya...
Saat nyata aku mencintaimu selamanya...
Rasa yang abadi.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

GEJOLAK OMBAK







Hatiku hanya punya satu gejolak. Otakku hanya punya satu pikiran. Jiwaku hanya punya satu kemuliaan. Tapi bagaimana jika satu dipengaruhi oleh 2 hal? Elokmu dan kesempurnaannya. Kita bertiga terpisah oleh jarak. Kadang mendekat, kadang menjauh. Apakah rapuh? Tidak, kau dan dia menciptakan gejolak dalam hatiku.


Malam ini aku terhanyut oleh bulan purnama yang tampak kemilau pada lukisan malam. Bahkan bintang yang bisa menghasilkan energi cahaya dengan sendirinya, hanya karena jarak, terlihat kalah telak oleh sinar bulan yang sesungguhnya hampa. Sang bulan hanya mengemis cahaya pada matahari, tapi jika sang bulan meniada, malam seakan redup.


Meskipun penuh kepalsuan, sinar bulan tampak lebih elok di mataku. Aku tidak perlu memicingkan mata untuk melihat sang bulan. Aku mencintai keelokan yang sederhana. Berbeda dengan sinar matahari yang sesungguhnya berasal dari energinya sendiri tapi keelokan sinarnya yang mahasempurna membuat aku merasa tidak pantas untuk melihatnya. Terlalu terik. Aku enggan mencintai elok yang sulit kujangkau.

Sang bulan
Begitu sederhana
Tampak bulat sempurna
Tapi kenapa kau serupa merana di atas sana?
Aku mengingat raga yang elok dengan sorot mata yang terluka
Sang bulan itu selayaknya engkau...
Cinta pertamaku.


Sang mentari
Setia menyinari pasrah langkahku
Tampak tegar tanpa sentuhan
Tapi elokmu terlalu sempurna
Apa ragaku yang hina tak pantas untukmu?
Aku mengingat raga yang tegar tapi sulit kujangkau
Sang mentari itu selayaknya dia...
Cinta terakhirku.


Pagi yang bejat. Berturut-turut aku tidak merasakan terik mentari pagi. Derasnya hujan senantiasa mengaburkan pandanganku apalagi dengan mata yang menyipit bodoh, aku tak bisa lagi melihat langit dengan lukisan biru yang sempurna, hanya gumpalan awan abu-abu tanpa garis silver, mendung yang mahasempurna. Bahkan hari demi hari pelangi tidak muncul untuk menggantikan sinar matahari yang mulai enggan menyinari pasrah langkahku. Kenapa pagi ini lukisan langit tanpa matahari terasa menyakitkan? Kenapa harus hari ini? Saat dia beranjak pergi meninggalkanku, berjalan dengan ketegarannya dan bersabda, aku bukan apa-apa lagi baginya. Eloknya terlalu sempurna, sulit kujangkau. Aku pun menekuk jari telunjukku untuk menghapus air mata yang mulai membasahi pipiku. Cukup. Batinku meronta. Sudah cukup semalam aku menangisi ketegarannya tanpa aku. Tanpa aku dia tetap sempurna. Ya, tanpa aku.

Malam yang sepi. Aku berjalan pada tepian ombak untuk melihat sinar bulan lebih jelas. Aku menyilangkan kedua tanganku dan mengusap-usap kedua lenganku untuk menghangatkannya. Desir angin yang dingin menyibakkan rambutku yang tergerai. Aku pun menikmatinya, mencoba bernapas lebih dalam dan menghembuskannya dengan kencang melalui mulutku. Langkahku pun terhenti. Deburan ombak tampak lebih bergejolak dari biasanya. Hari ini bulan purnama. Gejolak ombak saat bulan purnama. Tampak lebih hebat bukan?

Konon pasang surut air laut dipengaruhi oleh bulan bukan matahari. Bukan bentuk atau energi yang lebih besar yang dapat mempengaruhi pasang surut air laut. Pasang surut air laut hanya terpengaruh oleh jarak. Ya, hanya jarak. Mendekatlah... maka akan terasa gejolak yang berbeda.


Aku pun terus berjalan dan menghitung entah berapa purnama yang telah aku lewati untuk melupakan ketegarannya dan menanti kembalinya sinar mentari. Tidak akan cukup waktu untuk mengatakan sangat banyak, sangat banyak waktu yang aku habiskan untuk melupakan dan menantinya kembali. Tapi cukup waktu untuk mengatakan bahwa dia sempurna, tanpa aku. Semakin aku mengingatnya, langkahku terasa semakin enggan melewati pasir dan kerikil ini. Dulu aku selalu mengeluh kerikil ini mengganggu perjalananku dan selalu mengeluh kerikil ini membuat kakiku merasakan sakit dan tidak nyaman. Tapi kenapa sekarang aku tidak mengeluh seperti itu lagi? Mungkin karena rasa sakit di hati ini menciptakan kehampaan sekujur sarafku agar tidak merasakan rasa sakit yang lebih menyakitkan dari hati yang telah menjadi serpihan. Serpihan karena ketegarannya tanpa aku, kesempurnaannya tanpa aku. Kemilau yang sulit aku jangkau.

Apa dia tahu?
Serpihan hati bukan keutuhan
Aku tidak akan bisa mencintai siapa-siapa lagi
Karena hati ini telah menjadi serpihan
Lapuk meremuk.
Apa dia tahu?
Dia adalah cinta terakhirku.


Pasang air laut pun menciptakan deburan ombak yang lebih bergejolak, menghantam apa pun yang ada di sekelilingnya. Serupa rasa cinta yang membuat kita memberontak terhadap segalanya. Tahu kenapa? Itu karena sang bulan mendekatinya terlebih dulu, menampakan keelokannya yang sederhana pada hamparan lautan. Sang bulan yang mendekati terlebih dulu.

Saat aku membisu, langit yang terdiam tampak menawarkan sang bulan yang begitu elok untuk mendekatiku, bahkan aku dapat merasakan kehangatan sinar bulan purnama yang seolah mendekatiku.


Menggantikan sinar matahari yang dulu mengahangatkanku
Hangat yang menyusun serpihan di hatiku menjadi sesuatu
Sesuatu yang kau sebut
Rasa pada suatu masa.


Apakah salah saat seseorang menawarkan keelokannya dan kita bergejolak? Seharusnya aku tahu, aku mulai muak bercerita tentang keelokan, kasih, dan berujung pada kehampaan.

Seharusnya aku tahu.
Tapi bagaimana jika kau yang menawarkan keelokanmu padaku?
Begitu dekat
Entahlah...
Sorot matamu yang terluka
Serpihan hatiku yang terluka
Apakah kita bisa saling menjaga?
Sekali lagi
Melebihi kisah kita terdahulu?
Apakah kita bisa saling menjaga sekali lagi?
Cinta pertamaku.


Deburan ombak mengacaukan aliran perasaanku
Sementara elok telah menjerat keraguanku
Rasa muak dalam diriku terkapar
Aku bergejolak...
Terhanyut dan kembali bergejolak
Kau mendekat, kau kembali menjadi segalanya bagiku
Cinta pertamaku.

Hari ini masih seperti kemarin. Matahari tak jua menampakkan sinar kehangatannya, masih berkuasa mendung selayaknya kehilangannya telah terbendung. Apakah aku masih menangisinya? Tidak, aku akan berlari pada malam, mengadu pada bulan dan tersenyum memandang keelokannya.

Aku telah mengganti cinta terakhir dengan cinta pertama
Kehilangannya membuatku mendapatkanmu kembali.

Malam ini pun aku kembali menanti sinar bulan yang begitu kupuja. Tapi apa? Sinar bulan tampak begitu redup. Bulan mati. Bulan purnama telah berakhir. Aku pun terduduk lemas tapi pandanganku masih menerawang kuat sejauh apa pun untuk mencari dimana sinar bulan yang kurindukan. Bersenandung pilu.

Keabadian yang mati.
Bereinkarnasi sebagai kehampaan.
Bahkan tanpa reruntuhan sinar...
Dead moon. Bulan yang bejat.

Serupa...
Aku yang mencintaimu sekali lagi
Tapi kenapa kau meninggalkanku sekali lagi?
Cinta pertamaku.

Deburan ombak tampak enggan bergejolak, tak ada lagi bulan purnama yang menggodanya. Apakah matahari bisa membuatnya bergejolak? Bodoh. Matahari telah bersembunyi pada singasananya. Termakan waktu.

Aku pun kembali terkurung dalam kegelapan
Desiran angin malam yang dingin tak terasa olehku
Di sini...
Di dalam hati ini...
Dingin terasa jauh lebih menyakitkan
Melumpuhkan sekujur saraf
Hatiku membeku
Bahkan hancur seketika
Mencair menjadi riak gelombang
Kembali bergejolak
Apakah karena keelokanmu?
Tidak!


Kesempurnaannya...
Yang angkuh.
Keelokanmu...
Yang palsu.
2 yang mendekat
Memanggil satu gejolak...

Gejolak kebencian.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

FATE OR FAITH






Apa yang akan kita pilih tentang cinta? Apakah cinta itu takdir? Atau sebuah keyakinan? Jika seandainya kita dihadapkan pada 2 jalan terpisah, dimana jalan pertama harus kita jalani percintaan tergantung pada takdir sepenuhnya dan jalan kedua harus kita jalani percintaan tergantung pada keyakinan sepenuhnya. Jalan mana yang akan kita pilih?


Mungkin aku akan memilih jalan keyakinan,
bukan takdir.
Karena hanya pada jalan keyakinan aku yakin dapat menemukanmu,
serapuh apa pun kita,
selapuk apa pun kisah kita
Aku yakin akan menemukanmu.


Bukan pada takdir, yang kelak akan memisahkan kita.


Kenapa harus ada takdir?
Saat semua makhluk hidup telah dianugerahi kemampuan untuk beradaptasi.


Kenapa harus tunduk pada takdir?
Saat dunia ini telah menciptakan seleksi alam pada semua makhluk hidup.

Kenapa waktu menyembah takdir?
Saat aku belum pantas mengatakan sayonara untuk dirimu yang kemilau.

Mahasempurna.



Keyakinan berperan sebagai katalisasi dalam reaksi perubahan mimpi untuk menjadi arti.
Arti yang seharusnya abadi.
Abadi yang kupersembahkan untukmu.
Keyakinanku ini untuk menemukanmu.
Apa kau tahu itu?


Lalu cinta terletak di sebelah mana?
Apakah pada takdir?
Dimana kau akan merasa mencintai seseorang pada pandangan pertama,
merasa ciuman pertamamu adalah segalanya,
atau cinta pertamamu adalah awal dan akhir yang sempurna?
Tidak, sedikitpun aku tidak mempercayai takdir

Lalu apa yang membuatmu datang padaku
Saat aku muak dengan cinta
Saat matamu begitu terluka tapi menawarkan cinta
Lalu aku rebahkan pasrah pada cintamu
Lalu kau meyakinkanku aku kembali
Kembali menjadi segalanya bagimu...

Apakah pertemuan kedua kita adalah takdir?
Hampir terlena ini takdir
Tapi semua akan berubah
Itu semua hanya keyakinanmu
Saat berkata aku adalah segalanya bagimu
Keyakinanmu bahwa tak akan berpaling
Tapi apakah kau tahu?
Waktu menguji keyakinanmu
keyakinanmu menjadi jasad
terlahir sebagai seutuh pengkhianatan


seutuh pengkhianatan.


Apa aku masih punya keyakinan?


Cinta bukan suatu kepastian
Tapi suatu keyakinan.
Keyakinan bahwa hanya ada satu orang
Hanya satu orang yang pasti membuat kita bahagia
Entah dimana...


Mungkin kita tidak saling mencintai pada pandangan pertama
Aku juga bukan cinta pertamamu
Dan kamu bukan ciuman pertamaku
Tapi kita bisa saling mencintai
Aku yakin kita bisa saling mencintai


Aku yakin cinta kita begitu kuat
Tapi kenapa waktu menghunus kisah kita jauh lebih kuat
Begitu biadab.
Terusik bisik
Aku tidak bisa lagi bersamamu
Kau akan meninggalkan aku selamanya
Akhir ini...
Berulang-ulang membunuh keyakinanku
Lalu aku harus berjalan dimana?
Takdir yang menjadi kepastian tapi membuatku terpisah darimu
Atau tetap pada keyakinan meski lelah menanti?


Sejauh apa aku yakin
Untuk mengejarmu
Atau lelah menantimu
Sang waktu menjadi penguasa yang biadab
Menghunus keyakinan
Memberi singasana pada takdir
Bagaimana dengan kisah kita?
Terpisah...


Terpisah oleh takdir.


Keyakinan telah menjadi jasad
terlahir sebagai seutuh pengkhianatan
Dan aku yakin seutuhnya
Aku membencimu.


Keyakinan ini...
Begitu membencimu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

NYANGKUL DI BEDUGUL






One day in my life *ciyegh…*, ma diajakin ke bedugul sama temen2 kosan. Awalnya sempet bingung karena teman2 sepermainan saya di sma juga sempet ngajakin ke ubud buat jengukin betutu, oya betutu ni nama temen ma, bukan nama makanan *ma juga ga ngerti napa mesti pake nama betutu, bukan be guling, atau be pasih* tapi setelah confirm sama irmangki, rencana jengukin betutu dibatalkan so ma mutusin buat ngikut temen kosan ke bedugul. Ma mesti berangkat pagi2 dari gianyar rock city buat kumpul di kosan. Bayangkan betapa dinginnya pagi itu ampe ingus ma pun membeku jadi sumpit *idih lebay*. Sesampainya di kosan ternyata blom da yang dateng padahal janjinya jangan sampai ngaret tapi ma yang paling males bangun pagi malah dateng paling dulu, *lihatlah betapa budimannya ma, ho2!* so sembari menunggu kedatangan teman2 yang laen, ma pun merasakan sensasi cap-cip-cup belalang kuncup, pantat nguncup mungkin nahan pup, so ma pun pup dulu *takut telat so di gianyar ga pup*. Setelah puas pup ma pun jadi kepompong, menghangatkan diri di balik selimut, ampe bener2 mau berangkat baru ma maw turun ke bawah. Lalu menjelmalah ma menjadi kupu2 yang cantik *idih ngarep*

Sesampainya di mobil, efek bangun pagi mulai terasa, mata ma terasa perih banget, terutama mata kanan. Honestly, mata ma ga simetris, mata kanan ma jauh lebih kecil daripada mata kiri, napa ya? Tapi yasudahlah, biarlah hanya aku dan tuhan yang tahu *tsaaah…*. Tak lama berselang ma pun kelaparan, untung ada susi similikiti yang bawa camilan, kita pun menikmati bersama-sama. Abis maem camilan ma sempet ngucek2 mata, tambah perih deyh *hu666*.

Gals, for ur info, bedugul ini adalah objek wisata yang terletak di singaraja-bali. Kalo dari denpasar makan waktu kurang lebih 1,5 jam. Di sekitarnya banyak dagang strawberrry *hmmm, i like it!*. Suasananya sejuk banget, banyak pohon, semak2 nd kalo bukan hari libur biasanya sepi loh! Pas banget buat pacaran *curhat colongan, kheq2!*. Apalagi ada banyak pohon, kalo kalian doyan maw pacaran ala india2an gitu kayanya bole juga *bole juga nekatnya, hax2!*. Cuman kalo kalian bawa motor ga bole dibawa masuk *itu jeleknya*. Kalo masalah tarif ga mahal2 banget ko. Buat pengunjung bayarnya per orang 7000 tyuz kalo bawa mobil keliling 12000, kalo ke toilet bayarnya 1000 *widih apal, kaya gw jadi penjaga toiletnya ajah*. Di sini ada kegiatan out bond juga tyuz ada banyak pemandangan keyenz misalnya bisa ngelihat danau dari atas, ada rumah kaktus, ada taman anggrek, ada hutannya juga, pokonya bedugul wonderful abiz deyh! Bagi teman2 di luar bali yang maw ke bali, wajib hukumnya deyh buat lancong ke bedugul *tapi jangan suruh ma jadi tour guide, ma gataw jalan, ho2!*

Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam kita pun sampai di kebun raya bedugul, kita pun memutuskan piknik di tempat yang bisa ngelihat pemandangan danau. Susi dan erica membawa camilan, na2nong2 membawa tikar, mak vyouth membawa makanan berupa tipat dan ayam, uun membawa tipat, betutu dan melon, sementara ma? Cuma bawa baas nd saang *hax2 gyahahahaahaha!*. Pembagian kertas minyak pun dilakukan tapi berhubung di antara kita tidak ada yang berbakat menjadi dagang nasi, jadilah kita terdiam kelaparan, susi pun sempat bingung apakah pembagian kertas minyak ini diberikan untuk belajar origami *oalagh ada2 ajah ni anak*. Dengan keterbatasan bakat kita pun melipat sedemikian rupa yang penting bisa nampung. Makanannya terasa enak banget, apalagi minta semua, *ho2!*. Tapi tahukah anda apa yang terjadi pada melon yang akan menjadi desert kita? Angin yang bejat memanggil melon tersebut menggelinding ke bawah, na2nong2 sempat berusaha menyelamatkan melon tak berdosa tersebut tapi apa daya, tempat yang miring dan semak2 di ujung sana telah menelan melon tak berdosa tersebut. Kita pun menyerah. Kita pun pasrah.

Acara pun dilanjutkan dengan poto2, ma pun sempet minjem gitar buat dipake potoan dan tentu saja ma sangat mirip dengan yui *ho2!*. Ma pun ngelanjutin potoan di pohon *tenang, tenang, saya tidak gelayutan di pohon* ma potoan dengan gaya anjing kebelet pipis meskipun ma tetep tampak seperti malaikat, *ho2!*.

*dunia khayal mode: on* Hari itu hamparan langit menyajikan lukisan biru yang mahasempurna, hanya ada segumpalan awan yang menghangatkan kesepian. Aku pun menghirup blue wind yang terhembus dari langit. Meski langit tak bercelah tapi dari hamparan hijau dimana aku terduduk, aku bisa merasakan betapa hangatnya langit memelukku. Meski aku tahu di sini, di tempat yang sama, di sampingku tak ada lagi pelukanmu seperti terdahulu. Aku bisa merasakan hangatnya langit, menggantikan semua kisah tentangmu. Semua kisah tentangmu yang sempurna tapi perlahan sirna... Aku pun merapatkan baju merah yang aku kenakan untuk menghangatkan hati yang membeku sesaat karena mengingat tentangmu. Aku pun ingin melihat ke belakang, mengalihkan lamunanku tentangmu, tapi apa yang terjadi? *dunia khayal mode: off* Tiba2 saja ada anak kecil yang berlarian dengan biadab menuju ke arah ma, bagaikan banteng tak diundang mau nyeruduk ma yang lagi pake baju merah, dia berlari pada rerumputan yang curam, semua teman2 ma berteriak ketakutan, sementara si anak kecil tertawa bodoh dan berlari tanpa kendali ke arah ma. Jantung ma membeku, tubuh ma kaku, sementara anak kecil tak dikenal itu semakin mendekat, semakin mendekat, semakin mendekat laksana meteor tak diundang dan apa yang terjadi? Untung dia berbelok pas maw ngedeketin ma dan syukurnya dia bisa ngerem. Ma sempet ketakutan, jangan2 nasib anak kecil tak dikenal ini bakalan sama dengan melon tak berdosa itu, can u imagine that? Si anak kecil tak dikenal menggelinding dan nyusruk ke semak2 *owh, owh, owh...* khan kasian keluar dari semak2 malah bau pesing *huwoh...*

Acara pun dilanjutkan dengan merayakan ultahnya hery muter, dan perlu kalian ketahui, waktu kita nyanyi2 ada segerombolan anak kecil yang nontonin kita. Mak vyouth yang berbaek hati pun memberikan potongan kueh ke anak kecil tersebut tapi apa yang terjadi? Anak tersebut malah pada kabur *takut titinya dikecilin kaleee yey, hax2!*

Udah lama berkutat di tempat yang sama akhirnya kita mutusin buat ke taman kaktus, sebelumnya ma nd susi mutusin buat pipis di toilet *yaeyalah masa di semak2*. Pada saat berjalan menuju mobil, ma sempet disapa sama temen sma yang namanya dekwi, kita pun heboh2an dan dia tampak sedang asyik double date gitu *pantes ga pernah ikut acara kita2 kalo lagi ngumpul*. Kita pun memutuskan mencari objek fotoan ke taman anggrek dan ke rumah kakus eh salah, maksudnya ke rumah kaktus. Oya bagi kalian yang sudah berkunjung ke rumah kaktus pernahkah kalian memperhatikan bentuk kaktus yang aneh? Okeh, jadi gini, pada saat kalian masuk cobalah berjalan ke arah kiri dan lihat di sebelah kanan, di situ terdapat kaktus lonjong, berdiri tegak dan berwarna putih, kalo ma si ngeliatnya mirip titit beruban yang lagi kena priapismus *puaahahahahahahaha!!!* sumpah! Ma ga boong! Kaktus ntu jorok banget tumbuhnya *apa ma yang kelewat imajinatif yax?!*

Setelah lama di kebun raya kita memutuskan untuk pergi ke pasar. Ma jato cinta sama bunga2 yang dijual di pinggir jalan, lagian pengen miara sesuatu di kos, kalo monyet mah udah banyak, ada 5 ekor, sering ma ajak belajar kelompok lagi *u know what i mean, hax2!*. Kalo miara buaya juga udah pernah tapi susah ngasi makannya, khan doyannya makan hati *owh, owh, owh... Sekali lagi curhat colongan, hax2!*. Sebenernya ma pengen miara kelinci tapi ada beberapa alasan kenapa ma ga bisa miara kelinci:

1. menurut temen ma, eek kelinci ntu bau bangeth *padahal eeknya cute bangeth kaya upil*
2. menurut temen ma, tar kalo dipiara di kosan, bisa ngundang ular dateng *idih atut...*
3. menurut ma, kelinci ntu adalah lambang playboy! Musnahkan kaum playboy dan lambang2nya, *ho2! Sekali lagi curhat colongan, hax2!*

So Cita2 ma buat miara kelinci pupus sudah, akhirnya ma mutusin buat beternak bunga sajah *eeh, beternak?!*. Finally, ma beli bunga krisan warna kuning nd oranye tua *kyaaaaa sugoii bangeth pokonya!*. Ma juga beli bunga mawar yang warnanya oranye gitu *kyaaaaa kawaii ne...*. Tapi di tempat beli mawar ni, ibu2 yang jual rada campah gitu, padahal kita semua sudah sering mendengar buanglah campah pada tempatnya *he... ga nyambung*. Ma udah ngebayangin gimana tar beternak bunga di kosan, tar ma bakalan ngasi nama buat bunga piaraan ma, kaya gini negh...

1. bunga krisan kuning yang rada mirip bunga matahari ma namaen pseudohimawari *bunga matahari palsu*
2. bunga krisan oranye tua ma namaen krisanea aguilera *idih maxa amat*
3. bunga mawar oranye ma namaen lukisan senja *khan warnanya oranye gitu*

Setelah berbelanja dan sembari menunggu pan dalcim dan mak vyouth yang lagi berbelanja, ma mutusin buat beli jagung bakar tapi sayang mahal bangeth, masa ma dijualin 5000? Nasip memang punya tampang polos kaya malaikat, uda sering ditipu cowo, sekarang dagang jagung bakar juga ngikut nipu *huwoh... curhat colongan lagi, kheq2!*

Di dalam mobil kita pun tepar semua, setiap ma udah maw bo2 pasti kepala ma jato ke bawah, sadar lagi, bo2 lagi, jato lagi, gitu seterusnya. Alhasil ampe kos ma maw bo2 tapi malah ga bisa, yawdah ma cepet2 mandi nd pulang lagi ke gianyar rock city seraya membawa bunga2 yang ma beli *berasa mirip kaya rosalinda, hax2!* ampe di rumah ma taro bunganya di deretan bunga yang laen. Maunya ma pelihara di rumah dulu tar kalo udah kuliah baru mau ma bopong bawa ke denpasar lagi tapi apa yang terjadi keesokan harinya? Ternyata bokap dah beliin pot buat 3 bunga ntu, mending kalo potnya kecil, ini mah segede gambreng, tyuz gimana ma bawa ke denpasar? *hu666* Hancur sudah niat ma buat miara sesuatu di kosan, hix... Ada ide? Bagusnya ma miara apz yax?!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

MIMPI DAN ABADI





Dimanakah mimpi? Akankah abadi? Adakah tempat bernaung agar mimpi dan abadi menjadi satu? Ataukah mimpi dan abadi terletak beribu-ribu mil jauhnya? Terpisah pada singasana mereka masing-masing?

Entahlah.

Aku tetap berjalan pada tepian ombak yang perlahan lemah mendekatiku. Menjadi buih lalu kembali menjauh.

Kembali menjauh.

Aku menengadahkan kepala dan memejamkan mata, perlahan menghirup udara begitu dalam berharap langit yang begitu rupawan terhirup masuk ke dalam ragaku yang masih hina ini.

Mimpi.
Sekali lagi aku bermimpi.

Aku pun membuka perlahan mata ini, mencoba terbangun dari mimpi sesaat atau mungkin mimpi yang bodoh. Aku mulai memandang bentangan indah yang menghunus resah. Sekelumit langit yang terhangatkan awan putih, pulau tak berpenghuni di ujung sana, silau matahari yang memalingkan mata ini.

Sungguh
Langit tak pernah terpisah dari keindahan
Meski berkali-kali kenyataan ini menyakitkan
Karena langit tak pernah bercelah untukku.

Aku pun membiarkan angin mengacaukan rambutku. Desiran angin takkan mengusik pandanganku. Aku memandang lurus ke depan, enggan berpaling

Terlihat...
Sekelumit langit yang terhangatkan awan putih,
Serupa mimpi
Pulau tak berpenghuni di ujung sana,
Kesepian yang abadi
Kenapa kalian tampak menyatu?
Apakah di ujung sana mimpi dan abadi menjadi satu?
Menjadi satu?

Tanya yang bersenandung dalam benakku terusik oleh deburan ombak yang menggoda mataku untuk berpaling. Aku melihat ke bawah. Ombak yang menyapa dengan gagahnya perlahan menjadi buih lalu menjadi surut.

Apakah niatku untuk menyatukan mimpi dan abadi akan surut?
Tidak, tidak akan.
Tidak akan pernah.

Butir-butir pasir yang menutupi kakiku yang ragu berpijak pun ikut surut bersama ombak itu. Kakiku, kakiku terasa begitu lemah, semakin ragu berpijak pada kenyataan ini, semakin tergoda mengikuti ombak itu. Ombak itu terlihat kembali ke tengah laut. Apakah ombak itu memanggil kakiku yang ragu berpijak untuk beranjak ke tengah laut? Lalu terhanyut ke tempat itu? Tempat dimana mimpi dan abadi bersatu. Terkisah rindu meski pilu.

Aku pun kembali merasakan euforia ini
Ingin berpisah dari hamparan kenyataan yang membosankan
Ingin bernaung pada hamparan mimpi yang abadi
Agar aku bisa bermimpi tentangmu selamanya
Selamanya.

Aku pun mengangkat terusan yang berkali-kali terbasahi oleh ombak yang biadab. Aku pun berjalan perlahan untuk mencapai tempat itu. Aku tahu ombak akan menghempasku berkali-kali. Aku tahu mentari akan wafat dengan bejatnya. Bahkan aku sangat tahu, aku akan terhunus waktu dalam kegelapan di tengah lautan ini sebelum mencapai tempat itu. Benakku rapuh tersentak, aku tidak boleh menyerah, hanya pada tempat itu aku akan selalu bermimpi tentangmu, karena pada hamparan kenyataan ini aku sangat tahu

Kau bukan milikku lagi.
Kau menjadi miliknya lagi.

Angin dingin mulai mempertanyakan ingin. Ingin terus berjalan? Ingin terus berlari? Ingin kembali? Enggan. Aku tidak akan kembali. Aku akan mencapai tempat itu. Seutuh keyakinan yang takkan rapuh.

Aku berjalan semakin cepat ke tengah laut, berusaha berlari meski terlihat konyol. Deburan ombak menghempasku berkali-kali bahkan percikan buihnya mengenai wajahku, sempat menghalangi pandanganku tapi tak akan menghalangi inginku. Aku ingin ke tempat itu. Dimana aku bisa mendekapmu dengan kemilau sayapku. Mimpi yang abadi.

Matahari yang oranye menyala membagi sinarnya pada lukisan awan putih. Sinarnya terbias sebagai lukisan langit oranye dengan garis emas yang tidak teratur tapi tetap terasa indah. Aku telah melangkah sekuat mungkin tapi senja tak berpihak padaku, bahkan sang waktu berputar lebih kuat dari langkahku. Langkahku terhenti mati. Matahari meninggalkan tempatku terhenti. Senja pun menjadi lukisan lapuk yang biadab. Sang bulan dengan samar mulai menyuguhkan rupanya yang putih pudar. Sang bintang berkelip mungil dengan cahaya yang miskin.

Hentikan.
Hentikan lukisan langit yang biadab ini
Aku benci malam dengan kegelapan yang kelam
Mimpi atau abadi belum sempat tersentuh
Kenapa aku berdiri pada kegelapan yang pekat?

Aku menatap pemandangan di sekelilingku. Sepi menanti, mati tertatih. Desiran angin terasa lebih dingin dari sebelumnya atau apakah semangat ini yang mulai mendingin? Tak lagi membara? Sepi terusik deburan ombak yang semakin bejat, bejat menghempasku.

Pulau yang tak berpenghuni dan lukisan langit yang terhangatkan awan putih tak lagi terlihat, pemandangan itu telah wafat.

Dimana mimpi?
Apakah abadi?
Pergi, pergi jauh dari sisiku
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

MALAIKAT MENCARI CINTA





Hari ini perasaan ma ga enak. Perut mules ga jelas gara2 kemaren maem 4 kali *lagi hilap* dan badan menggigil meriang gembira mungkin gara2 sering begadang. Ma pun mutusin buat bo2 siang tapi terusik oleh teriakan emak yang bilang gerak jalan sd udah mulai. Kontan ma bangun teringat akan janji pada teman-teman sepermainan buat nonton bareng. Tapi apa daya, rencana tinggalah rencana, entah kenapa ayuwx dan irmangki malah ngajakin ke tempatnya rahayu. Alhasil, ma yang lagi ga enak badan tetep ikut nimbrung *tiada kesan tanpa kehadiran saya, ho2!*


Ma nyampe barengan sama irmangki dan sesampainya di rumah rahayu kami berdua disambut oleh anjingnya yang tak indah, tak jua rupawan *pokonya anjingnya tu jelek, konsisten sama pemiliknya, he2!*. Kami pun berhasil mencapai kamarnya rahayu dan terlihat rambut ayuwx yang acak2an dan rahayu yang terkapar berselimut di atas kasur *mosyooloh apa yang mereka lakukan tuhan? Apakah mereka terlibat forbiden lover? Hoh...*. Rahayu pun tetap berselimut dan tidak mau menunjukkan wajahnya, entahlah, mungkin dia depresi karena video yang dia upload ke you tube *eh itu mah marshanda yax? Kaco negh....*. Tak lama berselang dia pun mau menunjukkan wajahnya yang tak indah, tak jua rupawan *ho2!*. Kita pun memulai percakapan khas science victim yang tentunya kaco, asal tapi menghibur *halagh*


Ma yang kangen sama ramalan khas rahayu pun mulai minta diramal. Oya, sebelumnya pasti kalian ga tahu khan siapa rahayu? Tentu saja, khan dia ga terkenal *hax2!*. Baiklah, dengan berat hati ma akan jelasin siapa itu rahayu, rahayu adalah ex classmate waktu sma, ya intinya dia juga anak science victim. Dia dianugerahi bakat untuk meramal sehingga ma sempat ngatain dia madam pao *pao = jajan bakpao*. Karena ma yang mulai duluan buat minta diramal tentang percintaan otomatis ma mulai diledekin duluan, ya biasalah tentang hubungan ma dengan cow kriminal ntu, tapi karena ma uda cape jumpa pers ma pun memutuskan untuk berkata ”silahkan tanya pada kuasa hukum saya irmangki” *sock artis mode: on *.


Kami pun curhat2an sesaat tentang pasangan masing2 yaitu:
1. irmangki dengan [bukan] pangeran berkuda lumping
problem: belum bisa punya anak *loh?* eh, salah ding problemnya kayanya curhat tentang bbb [putus-nyambung] gitu.
Ramalan madam pao: anda tidak cocok kerja di aer, nanti anda bisa basah *loh?* honestly ma dengerinnya sambil becanda sama ayuwx so ma ga nangkep bangeth apa ramalannya, he2! *lagian privacy temen cing!*


2. ayuwx dengan seorang lelaki sebut saja ds [down syndrome, he2!]
problem: sering negative thinking tentang cowonya
Ramalan madam pao: cowonya sebenernya sayang, *sayang banget hilap pacaran sama ayuwx, hax2!*. Menurut madam pao cowo yang cocok untuk ayuwx adalah tengku widodo, kerjaan yang cocok adalah ngangon kebo *ya tuhan ngangonin ayuwx dunk, hax2!*. Honestly ni privacy temen ma so ga ma critaen aslinya kaya gimana, he2!


3. himangel dengan ikuta toma *idih ngareph* ya sebenernya saya punya banyak skandal mulai dari pasha ungu *eh, kain pasha bukannya putih yax?! He2!* selain itu banyak skandal lain seperti dengan hyde, akanishi jin *gw ga doyan tuyul, jin ajah, he2!*, kanata dongo eh maksudnya kanata hongo,he2!, whu zun, nd miyavi *bukan, bukan miyabi*. Tapi karena kita berada dalam dunia nyata kita hentikan untuk membahas cow2 dalam dunia khayal saya, ho2! So cow-cow dalam dunia nyata yang pengen ma tahu dalam ramalan cinta ini tidak lain tidak bukan adalah... *tetetetetereeeeet*... mantan2 saya, he2! *dilema gadis malaikat pecinta stok lama*


problem: pengen tahu kapan dapet cow trakhir nd apakah bisa kembali dengan salah satu mantan2nya *tentu sulit, mantan2 ma khan uda kembali ke jalan tuhan, mereka sudah menyadari kehilapannya menyukai cew seperti ma, hax2!*
ramalan madam pao: *simak baik2 anak muda, siapa tahu kalian adalah yang saya cari, taela...*
-cow terakhir saya masih jauh
-setaon lagi bakalan pacaran sama brondong lebih muda 2 taon *mosyooloh akankah saya sehilap itu?!* dengan ciri2:
1. rambut ikal
2. kulit sawo mateng
3. idung seperti ma *bagaikan jambu dibelah dua dunx, he2!*
4. broken home *oh no...*
5. rada2 psikopat *cyeremh sayah*
6. lucu dan akan saling memanjakan *gw suka kaya gini man!*
7. setengah ganteng *huwoh...*
8. berakhir karena ma yang mutusin *ho2 gw doyan yang ini*
9. mungkin anak pindahan, mungkin orang dari warmadewa, brawijaya or ui *widih ngareph*
-setelah sama brondong ma diramalin sama kaka kelas 3 taon lebih tua *mending sama brondong, hax2!* konon katanya orang ini rada pinter tapi sering ga lulus *ma juga bingung*
-setelah itu bakal jadian sama cow sebaya *hoh...cyukurlah* tapi katanya ada campuran flores gitu, huwoh...
-cow trakhir konon katanya ma bakalan dijodohin sama bokap *come on man ni bukan zaman siti nurbaya lagi, ni uda jaman cinta laura cing!* tapi katanya lebih tua 5 taon, stengah ganteng, sawo mateng nd seorang businessman *pengusaha jual-beli bebek kali yey, hax2!*.
-katanya mungkin juga ma dapet cow kristen *tapi ma khan gamaw beda agama, he2!*
-Mengenai karir, katanya ma bakal sukses tapi terdampar di karangasem *oh god, jangan2 ma tinggal di munti, hax2!*
-Katanya mantan2 ma bakal putus sama cewnya yang sekarang *yosh! Mampus loe, ho2!* tapi akankah mereka kembali ke pangkuan ma? Sayang sekali sodara2 sebangsa dan setanah aer, ternyata ma ga bakal balik lagi sama mantan2 ma, hu666

Demikianlah ramalan tentang ma *yang sama sekali ga penting dipublikasikan, he2!* Barang siapa yang menemukan cow2 seperti itu, harap segera dikembalikan kepada saya *halagh... ga konkret*. Sebenernya ma juga gatau ini bener apa ga *sapa taw rahayu pengen ngasi hukuman ke gadis malaikat seperti saya tyuz saya ditipu, hax2!* tapi ya buat gambaran nd lucu2an ajah so my lovely brownies.... tante waiting for u..... hax2! Gyahahahahahahaha...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

DOSMAN REUNION [SCIENCE VICTIM IS BACK!]




Setelah sekian lama bosen Cuma nonton tv di rumah yang isinya ga lepas dari mbah surip, ws rendra nd noordin m top akhirnya hari minggu ni ma bisa keluar juga ketemu temen2 dalam reuni akbar dosman. Awalnya ma sempet mengalami konflik batin mau ikut jalan santai apa ga, tapi berhubung ma ga doyan bangun pagi, ga bawa celana ke gianyar rock city *sumpah di rumah cuman ada daster doank, haq2!* dan ma juga cuman pengen nongkrongin band so ma dateng sekitar jam 9 gitu setelah dapet kabar dari teman sejawat. Bagaimanakah acara reuni tersebut berlangsung? Rekan saya Hima watson akan melaporkan langsung dari tkp *kebanyakan nonton metro n tvone negh jadi kaya gini*

Acara reunian dimulai dari jalan santai, menurut kabar burung onta [irmangki, red] dimulainya jam 7 pagi, berhubung saya ga bisa bangun pagi, saya pun meminta pratama nd irma buat sms kapan acara bandnya uda dimulai. Saya pun tidur nyenyak sekali karena kemarin malam saya menonton acara bank mandiri gitu di rcti yang ada joe sandinya, he2! Supaya saya bisa terbangun lebih pagi, saya sengaja mengaktifkan hp dari malam ampe pagi *biasanya kalo bo2 saya matiin* tapi ada sms2 aneh yang bikin saya terbangun beberapa kali padahal itu bukan sms yang menyatakan kalau acara bandnya udah mulai, hoh… Kira2 jam 8.15 am pratama mulai sms, dia cuman bilang acaranya uda mulai saya pun segera mengirimkan sms ke piaraan saya ayuwx nd umbala *ada lagunya tuh, saya ini si umbala sapi yolide-yoli-yoli-yolide* agar mereka segera bersiap-siap. Karena ini acara spesial, saya pun mandi kembang *kembang api maksudnya, he2!*. Saya mandi secepat mungkin karena menurut kasak-kusuk di kalangan terbatas acara ini hanya berlangsung sampai jam 11 am, saya pun khawatir jika acara tersebut berlangsung tanpa kehadiran saya *ho2!*. Tak lama berselang saya menjelma menjadi gadis mempesona bagi setiap orang yang tidak melihat saya *catet: bagi setiap orang yang tidak melihat saya*. Saya pun beberapa kali melakukan konfirmasi dengan piaraan saya si ayuwx nd umbala. Setelah deal, saya memutuskan menjemput ayuwx nd umbala saya suruh berangkat ndiri. Sesampainya di lapangan tegaltugu saya sempat dihinadina oleh teman sepermainan saya *wajar, semua orang pake kaos nd celana sementara saya yang tidak bermodal apa2 Cuma pake terusan nd jaket fk, sangat tidak nyambung sekali sodara2 sebangsa dan setanah aer*. Ada pun mutan2 science victim yang saya temui di tkp adalah
Anak poltekes : widox, mangayuwx, dyan, yulita
Anak fk : hima keyenz, mak vyouth, rastu
Anak telkom : pratama
Anak haram : irmangki, ho2! *ukuman gara2 ga pernah baca blog akuwh*

Acara pertama yang kami saksikan adalah tarian yang ada cowo-cowonya tyuz bawa payung, saya tidak tahu tari apa ini tapi karena membawa payung kita sebut saja tari ”Umbrela boys” *idih maxa*. Tarian ini mirip kaya cheerleaders, ada satu cowo yang manjat pundak temennya *ni mau nari apa maling mangga cuy?* tyuz si cowo tu acting kesakitan kaya lagi di panah, coba kalau manjat tyuz pake acara teriak-teriak kegenitan gitu, pasti mirip kaya cheerleaders, hax2! Acara kedua yang kami saksikan adalah acara doorprize, tapi karena kita capek berdiri dan acara band belum dimulai kita pun memutuskan untuk masuk ke dalam sekolah dan tentu saja foto2an *teteuph narciss*. Setelah puas fotoan kita pun kembali ke lapangan buat nonton acara tarian lagi. Kalau ga salah nama tariannya ”galang bulan”, coba kalau nama tariannya ”galang jidat” pasti gw yang maen cuy! *ho2!*

Kita yang uda capek berdiri akhirnya memutuskan untuk mencari tempat duduk tapi entah dimana pratama tercecer, akhirnya Cuma rastu jadi cowo yang tersesat di sarang perawan. Dia tidak tahu ini akan menjadi petaka nantinya. Acara berikutnya pun dilanjutkan dengan doorprize lagi, kalau ga salah hadiahnya payung cantik *oya, pas mcnya ngomong ”payung cantik” mirip bangeth kaya suaranya ojan, hax2!*. Setelah itu dilanjutkan dengan tari ”sekar ibing”. Saya yang duduk di samping rastu pun memprovokasi teman2 buat ngajak rastu ngibing. Provokasi dari saya berlangsung sukses *ho2!*, ada yang tereak2, ada yang narik2 tangannya rastu. Rastu pun tak berdaya nd setelah rastu maju bukannya dia mau nari tapi malah fotoan dulu sama penarinya. Dasar narciss. Tyuz dia mulai nari tapi pas ada kamera malah berpose lagi, oalagh... anak jaman sekarang *Brasa kaya ma ga narciss ajah, he2!*.
Setelah sekar ibing yang bener2 memancing kehebohan acara dilanjutkan dengan band. Ini dia acara yang saya tunggu2 tapi apa yang terjadi? Vokalisnya berkumis gembrong, tentunya bukan brondong yang saya cari2, ternyata om-om yang nyanyinya juga ga jelas, konsisten banget sama tampangnya yang ga jelas *he2! Maaf om, saya terlalu jujur, he...*. Setelah itu ada lagi band yang vocalisnya cow manis, suaranya rada2 bergetar gimana gitu, yang ini brondong si brondong tapi ini mah brondong kebangetan! Masa cow sd diajak nyanyi buat reunian sma? Mending ikutan the master junior tuh. Ayuwx pun dengan sok ga berdosa nanya ”dia uda alumni ya ma? Apa masih kelas 1 sma?” saya pun menjawab dengan sok ga berdosa juga ”percepatan 6 taon kali yuwx...”.

Setelah mendengarkan brondong kebangetan itu nyanyi, acara dilanjutkan sekali lagi dengan nyanyian ga jelaz oleh om-om kumisan yang nyanyi lagunya mbah surip ”tak gendong”. Sudah cukup semua acara tipi yang saya tonton memuat tentang mbah surip. Sungguh terlalu, lagu ini membunuhku, untung ada green apple yang saya tunggu2, coba kalo gada, pasti sudah saya tinggalkan lap tegaltugu ini. Setelah ada acara doorprize untuk kesekian kalinya akhirnya green apple maen. Ini dia band brondong yang saya tunggu2. Mereka nyanyi lagu fiveminutes tyus lagu jadul kisah kasih di sekolah. Hampir semua personilnya pake kacamata item, menurut ayuwx mereka jadi kaya tukang pijet *hax2! Jaat amat, he...*

Setelah nonton green apple kita pun memutuskan untuk mengakhiri ketidakjelasan ini *sebelumnya saya kira banyak band keyenz yang dapeth dikecengin kaya waktu pensi, tapi ternyata tidak, hix...* kita pun memutuskan untuk maem di beng rame2, tyuz manda datang bersama anak kecil yang dia sebut ponakan *tenang, bukan tuyul*. Ayuwx pun sempet memaksa kita untuk mendengarkan ceritanya yang garing dan kita pun dengan biadabnya nyuekin dia *kheq2!*. Kita pun mulai ngobrolin tar sore mau kemana. Kurang lebih inilah percakapan konyol kita

*ayuwx dengan biadabnya nyomot2 maem orang2
Irmangki : pantes u sering maem tapi ga gemuk2 wong idup u cuman dari sedekah doank
Kita : hax2 gyahahahaaha

*Mau ke kolam renang di lebih
Himangel : ke lebih ja gimana?
Mangayuwx : duh, takut item
Himangel : yawdah, u pake ja baju penyelam ke kolam renang
Mangayuwx : *ketawa seraya memamerkan kawat giginya*

*Mau ke dreamland:
Mangayuwx : ras, tau jalan?
Rastu : tau...
Kita : *antusias*
Rastu : tau... kalo jalan ke kosku
Kita : *gdubrax*

*Mau ke galley:
Widox : gimana kalo kita nonton ajah?
Kita : *hening sejenak tapi mulai antusias*
Irmangki : *dengan mata berbinar-binar* iya, nonton twilight! *ini mah pilem 10 taon lalu*
Kita : *murka berontak* hax2 gyahahahaahhaa *ktawa malu punya temen jadul*
Himangel : nonton ja di kamar mandi, ada tuh twilight duduk nd twilight jongkok! *kheq2! Ntu toilet kali yey*

Sangat sulit mencari inti perbincangan ini karena intinya kita ngomongnya ngaco mulu, hax2! Tapi kurang lebih inilah yang dapet saya simpulkan

Rencana I : ke dreamland
Kendala : -kejauhan
-Vyouth sang supir lagi berhalangan karena ada job laen buat nganter orang ke sukawati
-pratama nd rastu mau ke ubud festival
-yang paling fatal adalah: kita gatau jalan! *gdubraq!*

Rencana II : renang di kolam renang lebih
Kendala : -mangayuwx nd widox takut item *oalah*
-terlalu deket
-rada mendung, takut ujan

Rencana III : rent car mobil ke bedugul
Kendala : -butuh waktu seharian
-anak poltekes senen pada dinas

Dan setelah melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya perdebatan tersebut tidak membuahkan hasil *widih kaco…* kita pun pulang ke rumah masing2 dan menentukan nasib sendiri2.

Ampe di rumah saya maem lagi *he2! tipat kare seiprit tidak membuat saya kenyang sodara2* Setelah maem saya pun tidur dan saya terbangun oleh 2 makhluk tak diundang yang dateng ke rumah saya *mungkin karena saya lupa menabur garam, he2!*, makhluk itu tidak lain tidak bukan adalah uuntilanak dan ayuwx. Alhasil, kita memutuskan untuk berenang di lebih, saya pun bersiap-siap seraya terhuyung-huyung. Sesampainya di kolam renang kita pun berenang *yaeyalah, masa mencangkul*. Saya yang sebenarnya sangat jago berenang memutuskan untuk tidak memamerkan gaya renang saya di depan umum *bilang ajah ga bisa renang, blagu amat, he2!*. Uuntilanak dan ayuwx pun kecipak-kecipuk kesana-kemari sementara apa yang terjadi pada saya yang tidak bisa berenang? Tentu saja Cuma pegangan di tepian layaknya putri duyung yang menanti pangeran *pangeran diponegoro maksudnya? He2!*. Saya yang tidak bisa berenang pun hanya bisa menampilkan gaya2 slow motion ala pay su cen, atau sakura yang lagi joget di ending ost naruto ”harmonia” *yang tangannya joged2 kaya ubur2 ntu loh* saya juga sempat disuruh menjadi penjaga brownies sebelum akhirnya saya memutuskan untuk belajar berenang. Ayuwx pun mulai memegang tangan saya dan meminta saya menggerak-gerakkan kaki, setelah beberapa kali mencoba akhirnya saya bisa bergerak. Entah kenapa lama-lama ayuwx jadi suka ketawa ga jelas, dia bilang lucu ngelihat tampang saya yang rupa-rupanya gerak-gerakin kaki tapi tampangnya kaya orang ngeden, hax2! *susye si ngatur napas jadinya saya tampak seperti orang ngeden, he2!* Ayuwx yang kuliah di kebidanan pun mulai menerapkan ilmunya kalo tampang ngeden saya lagi kumat ”ayo bu, tahan, sedikit lagi, sedikit lagi bu” *sedikit lagi gw mati gara2 ga kuat nahan napas kali yey, hax2!* Lama-lama latihan renang ga jelaz ini pun berubah menjadi latihan ayuwx si dukun beranak buat ngebantu persalinan dalam aer, he2! Ada2 ajah anak jaman sekarang *berasa kaya saya ga terlibat ajah, he2!*

Setelah wara-wiri ga jelaz di kolam renang *sebenernya yang ga jelaz Cuma saya ajah, yang laen khan bisa renang, he2!* Kita gadis-gadis cantik disamperin lelaki buruk rupa yang tidak lain tidak bukan adalah mantan kakak kelas kita, dia pun nyapa ”Anak dosman ya?!” Tyuz saya balas mengejek ”Tadi ngibing ni yey...”. Ayuwx pun menimpali ”Uda dapeth no hp cewnya tu ni yey” uuntilanak pun menimpali dengan ketawa doank *dasar ga modal kata2*. Kita pun berbincang-bincang ga jelas tyuz dia hilang entah kemana dan ayuwx tiba-tiba memutuskan suatu permainan yang spektakuler yaitu ”Tangkap koin 100 rupiah” *gdubrak! Spektakuler?!* Ayuwx bela-belain nyari duit yang harganya Cuma 100 rupiah doank dengan alasan kalo koin 500 rupiah ilang, kasian *Kalo di spongebob ayuwx ibarat mr kreb deyh! Sumpah!*. Permainan pun dimulai dengan himangel sebagai wasitnya, tinggal ngelempar koin trus mereka kecipak-kecipuk nyari koinnya *berasa kaya ngasi makan ikan*. Tak lama kemudian ayuwx ngerasa kurang heboh so ngajakin kaka kelas tukang ibing buat ikutan. Kaka kelas tukang ibing itu pun minta kenalan, kalo ga salah namanya tangkas *atau jangan2 perkakas?* kita pun memperkenalkan diri

*berjabat tangan bergilir
Himangel : hima... *tumben gw ju2r biasanya pasti ngaku rapunzel, hax2!*
Ayuwx : ayuwx... *tumben dia boong, biasanya di rumah dipanggil tukiyem, hax2!*
Uuntilanak : *tanpa diduga* angel... *kita ketawa ngakak*
Tangkas : serius namanya angel? Siapa nama lengkapnya?
Himangel : *dengan polos* angel linu...
Ayuwx : itu pegel linu ma...

Permainan memperebutkan koin seharga 100 rupiah pun kembali dimulai *nista banget maenan kita*. Setelah beberapa kali maen si tangkas pun nanya
Tangkas : ko dia *nunjuk ke gw* yang jadi wasitnya?
Himangel : ya karena ga bisa renang cuy!
Semua : hax2 gayhahahahahaaha *puas ngetawain saya yang pede ke kolam renang padahal ga bisa renang*

Tanpa terasa hari sudah semakin senja, langit pun menampilkan lukisan oranye dengan burung-burung yang mengepakkan sayapnya menuju sarangnya. Para bidadari dari kahyangan tersebut pun segera menepi dari telaga tempat mereka berendam. Mereka pun segera mencari kolornya masing-masing, tapi apa yang terjadi? Dimana kolor mereka? Mereka pun panik karena jika kolor tersebut tidak ada mereka tidak bisa kembali ke kahyangan *tsaaaah...*. Mereka pun terus mencari dalam kepanikan. Mereka mencari di bawah batu, di sela-sela rerumputan bahkan di atas pohon *loh?!* tapi tak jua melihat kolor mereka. Setelah sekian lama mencari bidadari himangel pun baru menyadari ”teman2 yang budiman, bukankah kolor kita telah kita titipkan di loker? Kenapa kita mencari di sini?”. Para bidadari itu pun dengan bodohnya menuju ke loker dan segera mengganti kolor mereka. *huwoh... bidadari yang aneh*

*dunia khayal mode: off* Kita pun melanjutkan perjalanan dengan memutuskan membeli nasi goreng di sikomo cak tholip, ayuwx pun bernyanyi ”cak tholip, cak tholip mengapa tak pulang-pulang, anakmu-anakmu...” Sudahlah jangan kita lanjutkan, nanti kuping kita bisa tinitus. Seraya menunggu nasi goyeng disajikan saya pun mulai merasakan efek dari berenang tersebut, mulai dari badan beraroma kaporit, rambut gatel2 ampe jidat juga gatel2 *gada ubungannya si, he2!*. Setelah puas maem nasi goyeng kita pun berpulang ke rumah masing-masing ditemani oleh langit malam yang bertabur bintang-bintang *halagh....*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

MALAIKAT BERSAYAP HITAM



Setiap orang punya mimpi tanpa peduli apakah mimpi itu utuh atau rapuh. Entah bisa mewujudkan atau tidak, semua orang tetap punya mimpi, begitu juga dengan aku. Aku selalu bermimpi untuk menemukan celah pada hamparan langit itu, terbang mencari akhir dari langit yang tak pernah berakhir, tapi apakah aku punya sayap untuk terbang? Menyentuh langit terendah pun aku cukup hina.

Aku pun bersenandung dengan langkah yang tidak pernah tahu dimana sesungguhnya aku berpijak. Dimana mimpi? Dimana hati? Aku ingin mencari tapi terselimuti kabut kehampaan. Hingga pandangku terusik sebongkah hati. Sebongkah hati, kenapa kau tampak begitu sepi? Apakah mati? Tidak, kau hanya terhanyut mimpi, terlelap dalam dekapan kehampaan. Benak ini ingin berlalu, tapi sebongkah hati itu tunjuk aku di sisinya. Sebongkah hati itu menjanjikan seutuh mimpi. Lihat, aku menggenggam seutuh mimpi! Selamat tinggal sepi... aku punya seutuh mimpi!

Sebongkah hati itu ingin aku mendekapnya. Sayang, aku tidak punya sayap. Sebongkah hati itu memberikan seutuh mimpi tapi aku harus memberikan apa? Sebongkah hati itu menjadi dingin. Seutuh mimpi ini dalam genggamanku tapi aku harus mendekap dengan apa? Batinku berbisik lirih, berikan aku sayap, berikan aku sayap, berikan aku sayap, akan ku ganti seutuh mimpi ini dengan sayap asalkan sebongkah hati itu bisa kudekap. Reruntuhan sayap dari langit pun berjatuhan, aku pun merangkainya. Mengenakan sayap itu pada sebongkah hati yang hampir mati.

Perlahan sebongkah hati itu bersinar,
menyilaukan.
Sebongkah hati itu melayang,
menyebalkan.
Sebongkah hati itu terbang,
menghilang.

Tidaaaaaaak! Aku tidak mau sendiri lagi! Aku berteriak pada hamparan langit sekuat batin ini meronta. Aku memejamkan mata, memeluk lutut yang gemetar, hembusan angin terasa begitu pilu. Batin ini terus meronta,

Sesungguhnya aku yang ingin memiliki sayap, bukan sebongkah hati itu
Sesungguhnya aku tak rela sebongkah hati itu pergi, tinggalkan aku sendiri lagi
Sesungguhnya aku ingin sebongkah hati itu kembali.

Sejenak langit tampak membisu tapi angin yang semilir terasa lebih biadab. Rambutku yang panjang terurai menghalangi lapangan pandanganku. Tapi di situ...
Sebongkah hati itu kembali!
Punggung ini terasa mengusik
Aku menoleh ke belakang
Aku tidak percaya! Sayap yang elok tumbuh dari punggung ini
Aku punya sayap!

Aku pun terbang perlahan meninggalkan sebongkah hati itu sendiri. Aku menggenggam seutuh mimpi dengan erat. Aku tidak peduli sebongkah hati itu sendiri, sepi atau mati. Aku hanya ingin menyentuh langit dengan sayap ini. Aku hanya ingin mencari mimpi dengan sayap ini. Aku hanya ingin mencari akhir dari langit yang tak berakhir itu sendiri. Hanya sendiri. Dari tempatku melayang aku menoleh ke belakang

Kepakan sayap terhenti
Jiwaku pilu
Sebongkah hati itu...
Sendiri, sepi ataukah mati?
Selayak aku terdahulu
Serupa aku yang berjalan dalam kehampaan
Tanpa sayap

Aku merasa hina, aku tidak boleh meninggalkannya sendiri. Aku pun mengepakkan sayapku lagi. Aku berjanji akan mengambil sebongkah awan untuk menghangatkannya. Sayap ini tidak akan kugunakan untuk mencari mimpiku. Aku ingin menggunakan sayap ini untuk mengganti seutuh mimpi yang pernah sebongkah hati itu berikan. Aku pun mengepakkan sayap ini dengan sekuat tenaga, tapi kenapa hanya untuk menggapai awan saja sayap ini terlalu lemah? Apakah terluka? Aku pun melihat sayap ini

Aku membayangkan mengenakan sayap yang berkilauan
Tidak.
Sayap yang tumbuh dari punggungku
Jauh. Jauh dari kemilau
Sayap hitam
Sayap yang tumbuh dari punggungku adalah sayap hitam

Jiwaku pun semakin melemah. Langit memang terdiam tapi terasa semakin kelam, tunjuk aku pergi jauh darinya. Hembusan angin pun menghempasku. Aku telah mempunyai hati yang tulus untuk menjaganya kembali tapi kenapa sayap ini hitam?

Aku hanya malaikat bersayap hitam.

Aku pun terjatuh merapuh pada bentangan kehampaan
Sayap hitam ini pun perlahan lapuk
Sebongkah hati itu mati
Kulihat seutuh mimpi yang masih aku genggam
Bukan utuh
Seketika rapuh

Aku pun menangis seraya mengais rapuhan mimpi yang tersisa. Aku pun berlari sekuat tangisanku dengan kamilau rapuhan mimpi yang masih ada dalam genggaman ini. Semua membenci malaikat bersayap hitam. Entah langit, entah hembusan angin semua mengusir aku dari bentangan itu. Aku pun menemukan terowongan yang gelap. Sesungguhnya aku takut pada kegelapan tapi aku ingin bersembunyi, aku pun berlari ke dalam terowongan itu. Menghindari langit yang kelam, menjauh dari hempasan angin. Kemilau rapuhan mimpi itu menjadi satu-satunya sinar yang bisa memanjakan mata ini. Aku pun terus merangkai rapuhan mimpi itu, berharap bisa menjadi sesuatu yang utuh. Setelah utuh, batin ini akan memohon agar sebongkah hati itu kembali hidup, meski aku harus mengorbankan mimpiku untuk menyentuh langit. Aku akan merelakannya untuk sebongkah hati itu. Aku pun terus menyusun rapuhan mimpi itu. Mendekap enggan untuk berhenti. Terhunus waktu merangkai mimpi yang pilu.

Dua musim telah terlewati
Takkan peduli sejauh apa langit telah berganti
Entah biru yang mahasempurna
Atau gumpalan awan dengan garis silver
Aku takkan terkalahkan waktu
Rapuhan mimpi ini akan kurangkai sampai menjadi seutuh mimpi
Selamanya

Perasaanku yang begitu dingin bahkan hampir membeku perlahan terasa hangat. Perasaan yang pernah aku rasakan sebelumnya. Aku merasakan reruntuhan sayap-sayap yang tak bisa kulihat warnanya. Perlahan berjatuhan dari tempatku bernaung. Aku pun memejamkan mata. Aku mulai merasakan dekapan sayap yang begitu hangat. Perasaan yang pernah hilang namun terasa lagi. Aku pun membuka mata dan melihat ke belakang. Terlihat seorang laki-laki bak seorang pangeran. Lelakiku?

Wajah yang putih tanpa hina
Tatapan yang begitu lemah
Senyum yang hangat
Menjanjikan aku pada bentangan langit itu
Rasa pada suatu masa yang enggan aku tinggalkan

Aku hanya terpaku pada wajahnya. Akan kulupakan rapuhan mimpi itu. Pangeran ini tampak begitu berkilau. Mengangkat raga ini dari kegelapan yang hina. Pangeran ini malaikatku. Malaikat ini mulai mengepakkan sayapnya tapi aku tetap terpaku pada wajahnya, masih ingin mencari sesuatu yang pernah aku rasakan sebelumnya. Perasaan yang pernah ada ”waktu itu”, apakah cinta? Luka? Hampa? Entahlah, malaikat ini mengganti ”waktu itu” dengan ”waktu ini” membawa raga tanpa sayap ini mencari akhir dari langit yang tak pernah berakhir. Seutuh mimpi.

Malaikat ini menggenggam tanganku begitu erat seakan enggan melepas raga yang hina ini. Aku hanya terpaku pada wajahnya yang tulus meski sesekali melihat awan yang kulintasi. Aku belum pernah terbang setinggi ini tapi kenapa aku merasa pernah merasakan perasaan serupa ini? Entahlah, aku punya mimpi menyentuh langit, malaikat ini punya sayap untuk mewujudkan mimpiku. Hingga saat ini hanya itu yang aku tahu.

Di sekelilingku terdapat gumpalan awan yang seolah ingin tersentuh tapi saat kusentuh aku tidak dapat mengambilnya.

Keindahan yang hampa.

Aku pun kembali melihat malaikatku, dia tampak tersenyum bahagia melihat tingkah lakuku. Aku pun menatap matanya begitu dalam, tersenyum bahagia. Malaikatku menarik tangan yang lemah ini untuk mendekat ke arahnya. Kami saling berpandangan begitu dalam. Tersenyum bahagia. Mata itu... aku pernah melihatnya tapi dimana? Kapan? Ingatan yang hilang tapi begitu dalam. Kita masih berpandangan dengan tatapan dalam yang begitu ingin menyusuri, tangan kirinya mendekap pinggangku, aku merebahkan raga yang lelah menanti ini pada pundaknya, pundak yang sama, entahlah, aku merasa pernah menitipkan pasrah pada pundak ini. tapi dimana? Kapan? Ingatan yang hilang tapi begitu dalam. Aku pun tetap bersandar tanpa peduli sebanyak apa tanya bercerita. Tangan kanannya membelai rambutku. Mata kami tidak putus untuk bertatapan. Wajahnya mendekat. Mata ini kupejamkan pelan. Bibirnya yang lembut pun terasa menyentuh bibirku. Hangat. Semakin dalam. Apakah ini yang pertama? Bukan, aku pernah merasakan ini sebelumnya. Apakah ini yang terakhir? Iya, aku ingin menjadikan malaikat ini sebagai kisah terakhirku. Malaikat ini pangeranku.

Perlahan sekelilingku terasa berbeda, bukan lagi awan tapi biru yang maha sempurna. Perfect blue. Malaikat ini membawaku terlalu tinggi. Bahkan lebih tinggi dari apa yang pernah aku impikan. Tatapan mata yang tidak pernah putus. Genggaman tangan yang begitu erat. Elok wajahmu yang tidak pernah memudar. Kita tidak akan pernah terpisah khan? Senyum. Senyum itu selalu memberi jawaban. Malaikat ini tidak akan pernah melepasku. Keyakinanku dan takdirku.

Entah kenapa hembusan angin yang biadab merusak keindahan ini. Terlihat kabut menghalangi pandangan ini. Kabut kehampaan. Aku pernah merasakan ini tapi entahlah aku mulai resah. Akankah terpisah? Di sela kabut itu aku melihat dekapan sayap hitam yang begitu kuat mengepakkan sayapnya.

Sayap hitam yang kuat itu mendekap malaikatku
Seekor iblis.

Kenapa sudah sejauh ini aku tak jua memiliki kemilau sayap untuk mendekap orang yang aku cintai? Perlahan genggaman erat tangannya melemah. Aku berusaha menelusuri wajahnya di tengah kabut

Masih...
Wajah yang putih tanpa hina
Tatapan yang begitu lemah
Senyum yang hangat
Tapi kenapa aku terlepas? Ataukah terhempas?

Perlahan tanganku terlepas, aku mulai merasa tubuhku melayang bodoh pada kabut kehampaan. Aku pernah melupakan perasaan ini tapi membuang semua ingatan ini hanya menciptakan hampa. Aku mulai berusaha mengingatnya

Wajah, tatapan dan senyumnya itu
Sesungguhnya milikku terdahulu
Dekapan, mimpi dan malaikat ini
Sesungguhnya milikku terdahulu
Terlepas, terhempas dan hampa
Sesungguhnya yang malaikat ini lakukan terdahulu
Cinta.
Luka.
Hampa.
Benci.
Mati.
Perasaan yang kau ajarkan dulu
Cinta pertamaku.

Meski tahu aku tidak punya kemilau sayap untuk mendekapmu
Meski tahu kau sulit terlepas dari dekapan sang iblis
Meski tidak tahu perasaan apa yang aku rasakan ini
Aku ingin berusaha terbang menyelamatkanmu

Aku pun menumbuhkan kembali sayap hitam di punggung ini, aku tahu sayap hitam ini bukan apa-apa tapi aku tidak punya apa-apa selain sayap hitam ini. Sejauh apa pun kau melepasku kau pernah membawaku terbang setinggi ini. Seutuh mimpi. Sejauh apa pun kau terjatuh, merapuh, sebisa mungkin aku akan menangkapmu. Meski nanti aku harus tahu. Kau hanyalah malaikat bersayap hitam yang berulangkali membodohiku dalam dekapanmu. Elok yang semu. Salah yang indah.

Aku pun terbang ke atas dengan sayap hitam yang lemah. Iblis itu terlalu kuat membawamu menjauh dariku. Iblis itu terlalu kuat mendekapmu, sementara aku tidak memiliki sayap untuk mendekapmu. Tanganmu, aku melihat tanganmu bergerak perlahan meski terhalang oleh kabut kehampaan, apakah ingin menggenggamku kembali? Tidak, tangan itu acungkan aku pergi jauh darimu. Jiwaku melemah begitu juga dengan sayapku. Sejuta tanya bercerita

Apakah dekapan iblis itu terlalu hangat untukmu?
Hingga takkan kembali terbang bersamaku?
Apakah kau tidak ingin aku terlalu jauh berharap?
Dengan kepakan sayap yang terlelap?
Apakah kau melepasku?
Ataukah menghempasku?
Kenapa kau mengulangi kisah terdahulu?

Ragaku yang hina ini pun terjatuh perlahan dari sisi mereka. Terakhir kali, aku melihat kau masih menatapku dengan tatapan yang kurindu itu tapi kau membiarkan aku terjatuh merapuh dari mimpi yang begitu tinggi ini, kau tahu? Aku terjatuh lebih tinggi dari seharusnya. Kau malaikat. Kau bejat.

Aku tetap berusaha agar tidak terjatuh terlalu tinggi. Kusentuh awan tapi sekali lagi hampa. Semua ini indah yang kau rangkai tapi indah yang begitu hampa. Aku pun pasrah pada hembusan angin entah membawa raga yang hina ini pada bentangan hampa apalagi. Mata ini terpejam mengingat semua kenangan pedih yang pernah ingin aku lupakan.

Cinta pertamaku
Kau beri seutuh mimpi
Kusebut kau malaikat
Kusebut kau pangeran
Kusebut kau mahasempurna
Kusebut kau kisah abadiku
Tapi berulangkali aku tidak bisa mendekapmu
Pantas, jika kau melepasku berulangkali?

Terkapar tanya, tersadar raga ini telah terjatuh pada bentangan kehampaan, jauh dari langit yang mahasempurna. Saat itu langit menyajikan lukisan oranye dengan garis silver yang begitu tipis. Senja ini akan selalu terkunci di hati ini.

Mengunci janji pada sebongkah hati itu yang telah aku ingkari
Sebongkah hati yang memberi seutuh mimpi
Tapi pernah terselip ingkar
Untuk meninggalkannya menyentuh langit
Inikah dosa dalam raga yang hina ini?
Langit tak akan pernah bercelah untuk malaikat bersayap hitam
Untuk malaikat yang ingkar

Aku pun terdiam menunggu langit berganti kelam. Berharap malam memberi mimpi baru untukku.

Reruntuhan sayap hitam pun jatuh di sekelilingku. Aku terperanjat dari tempatku terdiam, kehangatan sayap ini pernah aku rasakan. Ini adalah reruntuhan sayap malaikatku, aku merindukannya, apakah malaikatku akan baik-baik saja? Apakah malaikatku akan merindukanku? Iya, dia baik-baik saja. Tidak, dia tidak akan merindukanku.

Aku pun menggenggam erat reruntuhan sayap hitam ini. Genggaman rindu yang berubah jadi kebencian. Begitu benci. Reruntuhan sayap dalam genggaman ini pun remuk merapuh. Serapuh elok yang pernah kau tawarkan. Serapuh mimpi yang aku genggam. Kita sama, sebagai malaikat bersayap hitam, pernah cinta, pernah ingkar tapi kau malaikat bersayap hitam yang maha sempurna. Jauh lebih hitam dari sayap pada punggungku.

Aku pun kembali berjalan pada bentangan kehampaan. Dimana hati? Dimana mimpi?
Mati.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SUDAH LAPUK SEELOK SEMU





Rasa ini serupa batu
Meremuk jenuh
Bernapas biadab
Henti hanya mati
Tak jua terkikis waktu

Rasa itu serupa indah mawar
Usik bergumam
Usah gundah
Indah takkan salah
Elok itu terhunus waktu

Rapuhkan rasa ini
Usai batu
Lapukkan sejauh hancur
Untuk jenuh berpeluh
Singasana sang mawar

Lapuk.
Indah itu lirih
Tak sampai hanya hina
Hancur.
Mawar itu penuh duri
Jauh hanya kisah
Diam.

Sadarkah kelu
Selapuk apa
Takkan tersentuh indahnya
Hanya lapuk hanya perih
Sesungguhnya terpaku elok mawar
Indah.
Meski menggenggam duri
Rintih.

Hanya ingin memetik mawar
Tapi sesungguhnya
Menggenggam duri terlalu dalam
Begitu dalam.
Tertampar sadar hempas genggaman
Darah. Luka. Perih. Rintih
Sudah lapuk
Untuk elok yang semu
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

MENIADAKANMU





Putih tersapu biru
Biru yang maha sempurna
Menyilaukan.
Sempat merasa hilang...
Entahlah, hari ini langit begitu sempurna

Terusik lagu tak menyapa lirih
Bergumam nista, terkapar dusta
Lupa.
Apa merasa hilang?
Entahlah, hari ini lagu lirih adalah dungu

Kertas tak ternoda
Ingin kulukis luka
Aneh.
Luka, apakah ada cinta?
Entahlah, hari ini kulukis kertas tanpa luka

Langit selayak luas ”dekapan itu”
Lagu serupa dungu melangkah ke ”hati itu”
Kata sebongkah luka tertoreh di ”kenangan itu”
Kehilangan ”semua itu”
Dimana air mata dalam ”hati ini?”
Kenapa hari ini tampak sempurna?
Dimana hati?
Dimana cinta?
Dimana luka?
Serpihannya pun terhempas dari raga ini

Hari yang mahasempurna
Tanpa menanti...
kelamnya langit
Sendunya lagu
Lapuknya kata
Biadabnya waktu
Raga ini menyentuh langit tanpa sayap
Tanpamu, tanpa hati, tanpa luka
Melayang begitu sempurna
Karena hati ini dengan eloknya
Meniadakanmu...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SEBERKAS PUTIH






Kau menatapku begitu dalam
Enggan mendekat, lirih mendekap
Apakah aku terlalu putih untuk tersentuh?
Apakah aku terlalu putih untuk terluka?

Aku mengaharapmu begitu dalam
Terusik bisikmu, menimang pekat
Apakah kau terlalu putih untuk hinanya raga ini?
Apakah kau terlalu putih untuk kulukis luka?

Kita putih, tapi kenapa kita berbeda?
Aku sebagai putih yang letih
Mencintaimu...
Kau sebagai putih yang jernih
Pada rapuhan mimpi...
Bukan putih yang utuh

Kita putih, tapi kenapa kita terpisah?
Apakah aku menghempasmu
Dalam tepian malam yang hitam?
Hingga putihmu kelam
Apakah kau rapuhkanku
Dalam bentangan kehampaan?
Tanpa putih, tanpa cahaya
Mengais sepi, tertawa sunyi

Dalam hampa ini kuletakkan sebongkah hati
sebongkah hati ini, kenapa terhunus angkuhmu yang hitam?
sebongkah hati ini, kenapa putih memudar?
sebongkah hati ini, kenapa menjadi merah?
Merah yang terluka karenamu
Merah yang membencimu
Begitu membencimu...

Kita hanya seberkas putih yang berlalu
Tapi menjadi hitam untukmu
Menjadi merah untukku
Kita hanya seberkas putih…
Tidak utuh
Hanya menjadi secercah cahaya untuk suatu masa
Bukan putih selamanya
Hanya seberkas putih
Yang memudar dilapukkan waktu
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

LELAKI INI... LELAKIKU? ITUKAH LELAKI?





Punggung yang hangat, melindungiku
Tangan yang lembut, menggenggamku
Pundak yang tegap, bersandarku
Lelaki ini...
Lelakiku

Bukan berkuda putih
Bukan berwajah rupawan
Bukan pemuja setia
Tapi lelaki ini...
Pangeranku

Dari tempatku terdiam
Punggungnya mengecil
Mengepakkan sayap
Melukis langit untukku
Sungguh, untukku terlalu indah
Menimang gundah
Lelakiku?

Tatapan menghempas
Berpijak pada permadani kehampaan
Menyusulmu, tapi rapuh
Mengejarmu
Tinggalkanku
Meraihmu
Lepaskanku
Jauh, semakin jauh
Lelaki itu...
Itukah lelaki?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

WULAN JAMEELA SYNDROME






A.DEFINISI
Wulan jameela syndrome merupakan kumpulan gejala2 yang timbul dari hasrat ”JAngan MEElarang saya beLAjar”. Penyakit ini merupakan bagian dari spektrum Obsesive Compulsive Disorders [OCD] tapi penyakit ini spesifik pada gejala kecemasan, obsesi, kegawatdaruratan serta kebiadaban dalam belajar. Penderita memiliki moto hidup ”saya harus belajar sampai jidat saya lebar!” *penulis merasa tersungging, eh, tersinggung*. Setelah melakukan observasi kurang lebih selama 6 bulan akhirnya peneliti genius prof Hima Watson menemukan penyakit langka ini dimana binatang percobaannya adalah teman kosnya sendiri, sebut saja bunga [nama asli wulan].

B. ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab pasti dari penyakit ini adalah idiopathic [belum diketahui pasti] tapi terdapat beberapa hipotesis yaitu
1. teori burung hantu. Teori ini dikemukakan oleh hitoshi himamura yang hendak mencari rempah2 di hutan saat menjajah Indonesia yang kemudian menemukan wulan di tengah hutan *kaya nemu tarzan*. Here is the story...
Hitoshi Himamura meyakini bahwa gejala-gejala ini terjadi pada waktu musim duren tepatnya saat wulan bermaksud memanen duren di hutan *emank ada ya kegiatan seperti itu? Ya anggap saja semua hal yang absurd ada di dunia khayal saya, ho2!* saat itu wulan menemui burung hantu yang terluka, burung hantu yang tak indah, tak juga rupawan tapi wulan yang mempunyai semangat belajar tinggi dalam mempelajari reference, jurnal dan textbook kedokteran bermaksud menerapkan segala ilmunya, wulan segera menggunakan jas labnya, stetoskop, penlight, hammer reflex dan lekas mencangkul, eh, salah dink maksudnya lekas menyelamatkan burung hantu tersebut. Terlebih dahulu wulan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan kemudian meminta izin dari burung hantu tersebut, setelah burung hantu tersebut mengizinkan wulan pun meminta agar burung hantu tersebut melepaskan bajunya, *eh, wait2, emank ini ujian osce? ya gapapa, namanya juga wulan, khan settingannya mesti gawat, ho2!*. Setelah menyelamatkan burung hantu tersebut wulan merasa bisa berkomunikasi dengan burung hantu dan membawanya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah wulan pun mencium burung hantu tersebut berharap burung hantunya berubah menjadi pangeran *hax2 gyahahahaha namanya juga ngarep* tapi apa yang terjadi? Apakah burung hantu tersebut berubah menjadi pangeran? Apakah wulan jatuh cinta pada pangeran tersebut? Apakah pangeran tersebut malah jatuh cinta kepada himangel? *ho2! Ngareph sayah* Saksikan kisahnya dalam gala sinetron ramadhan Cinta Wulan Season Duren di layar tanceph kesayangan anda *loh? Rada ga nyambung*. Okeh, back to the topic, apa yang terjadi setelah wulan mencium burung hantu tersebut? Puji Tuhan, puji Dewa Neptunus *Spongebob mode: on* tiba-tiba burung hantunya jadi lancar eek, begitu pula dengan wulan *di aer liurnya ada vegeta kali yey, hax2!*. Selaen ciuman tersebut berefek pada sistem pencernaan kedua insan yang memadu cinta terlarang *secara, burung hantu ciuman sama kuda lumping, forbiden lover dunx, hax2!* ciuman tersebut juga memiliki efek lain. Tiba-tiba keajaiban terjadi... kekuatan muncul di diri ...*hymne sailormoon, pada inget kaga? Sepertinya hanya penulis yang inget, hu666* wulan tiba-tiba bisa menggigit sendok sampai bengkok, memakan paku dan bisa meminum aer putih *eh, yang ini mah semua orang juga bisa yax?!*. Ini keajaiban wulan aku mempercayainya *hymne sailormoon lagi*.

Dari hipotesis yang tertulis di atas, yang sudah ditulis panjang lebar akhirnya penulis menyadari bahwa sesungguhnya yang pergi ke utan, nemu burung hantu yang terluka, nyium burung hantu tyuz bisa maem paku khan limbad! Bukan wulan! Widih... maaph ya sodara-sodara sebangsa dan setanah aer... masalahnya rambutnya limbad nd wulan *sbelom bonding* rada-rada mirip gitu, *hax2! Gyahahahahaha...* saya khan jadi bingung, ho2! Baiklah, teori burung hantu kita eksklusi, sekarang mari kita lanjutkan pada hipotesis berikutnya

2. Teori kutukan gadis malaikat *you know who, ho2!*. Teori ini dikemukakan oleh Himangel Lawliet, malaikat yang ditugaskan turun ke bumi untuk mencangkul *loh, rada ga nyambung* yasudahlah, gini critanya...

Crita sebelumnya khan musim duren, sekarang ceritanya itu saat musim kawin, dimana para kucing pada sibuk berkembang biak, tapi apa pun yang terjadi, yang namanya wulan tetap gigih bekerja! *sebagai pemulung* Hidup wulan!
Pada cerita ini dikisahkan wulan berprofesi sebagai pemulung yang tinggal di sharing house bersama teman-teman sejawatnya yaitu: *reka adegan diperankan oleh godel*

-himangel: gadis malaikat *ho2* gadis yang senantiasa memberi wulan makan *maklum wulan khan piaraannya*, berhati tulus, dan sangat rajin menabung *kalo pagi2 maksudnya*. Tidak ada orang yang menyadari bahwa himangel adalah gadis malaikat yang turun dari langit *ga ada yang mau menyadari atau ga ada yang mau mengakui? Hoh...*

-mak vyouth: wanita berusia 65 tahun *namanya juga emak2* berprofesi sebagai penjahit handal merangkap pengecil titit *hax2! Masi sodaraan sama mak eroth*

-momogi: wanita paling tua di sharing house, hanya bisa duduk di kursi goyang seraya memeluk boneka doraemon *loh?*

-na2nong2: bekerja di laundry, bertugas mengeringkan pakaian yang dikeringkan dengan cahaya penghancur dari jidatnya. Kadangkala dia mencari pekerjaan sampingan sebagai mercusuar *hax2! Gyahahahaha, puas2, ho2!*

-uuntilanak: ”penjaga kos”. jika ada orang aneh yang mendekati sharing house ini dia akan tertawa ala kuntilanak ampe semua orang tinitus, mau?

Pada suatu hari wulan yang bekerja sebagai pemulung, dengan asyiknya memilah-milah mana sampah organik dan non-organik di kamarnya, diiringi dengan lagu mbah surip, dia bersenandung tak merdu, tak jua indah. Di ruang tamu, uuntilanak sedang meneguk adem sari karena radang tenggorokan akibat vocal abuse karena tertawa berlebihan *namanya juga uuntilanak* sementara mak vyout sibuk menjahit bendera merah putih *eh, ini mak vyouth pa Ibu Fatmawati?* dan momogi menimang-nimang boneka doraemonnya seraya menyanyikan lagu capcipcup belalang kuncup, ayo telungkup aku mau pup *maksa bangeth, hax2!* serta yang tak kalah heboh na2nong2 sibuk mengasah jidatnya di tembok agar tetap mengkilap *gamaw dikalahkan oleh dedy corbuzier* dan di sisi yang paling menyilaukan himangel menyisir rambutnya bak putri salju, secara rambutnya tergerai, panjang, dan berketombe *makanya namanya putri salju, hax2!*. Ketenangan hari itu terusik oleh para kucing yang ngebet kawin, mereka sibuk kejar-kejaran, ribut-ributan, dan cakap-cakapan *maksudnya bercakap-cakap*

Kucing jantan: miauw-miauw-miauw; terjemahan: gw mau kawin! Kaga nahaaaan!
Kambing jantan: mbek-mbek-mbek; terjemahan: dasar penulis gobloq! Ngapaen gw diikutin?! Yang ngebet kawin ntu kucing jantan! Gw mah kambing jantan! Jangan bikin crita tentang hombreng dunx!
Penulis cantik: *garuk2 pantat* maaph syntax error

Sekali lagi

Kucing jantan: miauw-miauw-miauw; terjemahan: gw mau kawin! Kaga nahaaaan!
Kucing betina: miauw-miauw-miauw; terjemahan: jangan...ah, jangan.... tidak, jangan... jangan berhenti maksudnya...*hax2!*
Kucing yang ingin berhubungan sexual dini itu pun tenggelam dalam lautan cinta, mereka tidak tahu berhubungan sexual dini itu beresiko terkena sexual transmitted disease, pelvic inflammatory disease atau kanker servix. Susah memang ngatur kucing jaman sekarang *halagh...*

Tanpa disadari wulan yang terganggu oleh kucing itu pun segera keluar kamar dan mengamuk mencari kucing tersebut. Dahi wulan berkerut, hidungnya kembang kuncup, frekuensi napasnya 40x/menit, mulutnya komat-kamit, keringatnya bercucuran *selanjutnya gejala2 ini kita sebut ”ambulance face” wajah gawat darurat wulan*. Wulan pun mengambil cangkul *apa hubungannya sih?!* untuk memukul kucing tersebut, wulan tampak sangat tidak rela suara kucing tersebut membuat nyanyian mbah surip kesayangannya tidak terdengar jelas. Wulan mengamuk, melayangkan cangkulnya kesana kemari layaknya rizuki yang menebar kartu-kartu dengan kecepatan tangan yang hebat *ga kebayang cangkul disamaen sama kartu*. Akhirnya kucing tersebut tergeletak tak berdaya dan wulan pun mencakar-cakar kucing tersebut. Kejadian fenomenal tersebut disaksikan oleh teman-teman sejawat wulan, semua menggeleng-gelengkan kepala, *eh ternyata mau dugem, hax2!* semua tidak percaya wulan setega itu. Tanpa disadari himangel yang merupakan malaikat cinta *ga rela kucing ngebet kawin digangguin* menjadi murka, dengan mengacungkan cangkul di tangannya *loh?!* himangel berteriak ”Himangel Miracle, Himangel Revolution!” Himangel seketika berubah, kukunya bersinar *kaya sailormoon waktu mau berubah* bajunya berubah menjadi wedding dress *kaya wedding peach ntu loh* dan tidak lupa cangkul di tangannya berubah menjadi alat yang lebih indah yaitu tongkat berbentuk bulan sabit yang tidak lain tidak bukan berubah menjadi... arit *ga jauh beda memang, tapi arit lebih ringan, lebih sesuai dengan badan himangel yang seperti anak teka, hoh...*

Tidak berselang lama, semua teman-temannya berdecak kagum. Himangel pun membuka poninya dan melayangkan serangan sinar penghancur andalannya untuk menghentikan aksi si wulan. Na2nong menjadi sangat tersepona dan merasa kalah telak karena sinar penghancur yang dia hasilkan tidak seberapa. Wulan pun merasa tangannya terbakar. Himangel kembali mengamuk, Himangel berteriak ”Crescent Beam Attack!” *sebenernya ni jurusnya sailor venus, ada yang inget ga?* seraya mengacungkan sabitnya dan menggoreskannya pada jidat wulan membentuk garis horizontal *selanjutnya ini menjadi kerutan dahi abadi*. Wulan pun meminta maaf karena telah menyakiti kucing ngebet kawin yang tak berdosa. Apa daya Himangel yang berhati mulia telah murka karena wulan tidak bisa mengasihi sesama makhluk hidup, Himangel pun mengutuk wulan
”wahai makhluk gawat *hax2!* kau akan seterusnya mengerutkan dahi, hidungmu kembang kuncup, frekuensi napasmu akan meningkat, mulutmu akan komat-kamit, dan keringatmu akan bercucuran. Kau akan mengalami ”ambulance face” ini selamanya. Itu semua hukuman karena kau telah menyakiti kucing ngebet kawin tak berdosa”

Setelah mengutuk wulan, entah kenapa mak vyouth, uuntilanak, na2nong2, dan momogi kentut secara berbarengan yang menyebabkan Himangel terpental jauh ke langit *berasa badan Himangel kaya upil* Himangel pun menghilang di ufuk langit selayaknya bintang kejora *kaya team rocket di pokemon itu loh!*.

Pada akhirnya teori ini menimbulkan banyak kontroversi karena sangat banyak pihak yang tidak mengakui keberadaan Himangel. Lebih tepatnya tidak percaya bahwa Himangel itu adalah gadis malaikat, huwoh...

So ada yang punya ide apa penyebab wulan jameela syndrome inih?

C. KARAKTERISTIK
symptom dari penyakit ini adalah:
1. menyapa teman dengan pertanyaan ”udah belajar ampe mana?”
2. menolak ajakan teman dengan pernyataan ”ntar kalo udah lese ujian ya!” gejala ini spesifik untuk penderita wulan jameela syndrome, sebagai contoh:
-teman sepermainan: ”lan, nonton harpot yuwx?”
-Wulan jameela: ”tar abis ujian yax!”
*teman sepermainan: ”lan, nonton bbf yuwx?”
*wulan jameela: ” tar abis ujian yax!”
^ teman sepermainan: ”lan, eek yuwx?”
^wulan jameela: ” tar abis ujian yax!” *what the...?!*
3. jarang keluar kos untuk memperbanyak waktu belajar
4. tidak sabar menanti kedatangan reference baru
5. meyakinkan sesuatu secara berkali-kali
ex: wulan jameela: ma, copyin aku satu ya!
himangel : iye
wulan jameela : bener ya ma copyin aku satu!
himangel : iyeeeeee
wulan jameela : inget ya ma copyin aku satu!
Himangel : arrrrrrrrgggggghhhh *himangel pegel*

sign dari penyakit ini adalah:
1. ambulance face: setiap saat selalu terlihat gawat darurat, dengan ciri2: mengerutkan dahi, hidung kembang kuncup, frekuensi napas akan meningkat, mulut komat-kamit menghapalkan isi reference dan keringat bercucuran
2. buku fotocopyan reference yang hitam putih dalam semalam berubah menjadi buku laskar pelangi *uda dicorat-coret pake stabilo warna-i*
3. menggunakan notes untuk mencatat jam belajarnya secara berjadwal, isi notesnya kurang lebih seperti ini
-”plajari slide!!!”
-”harus melek!!!”
-”inget angkat jemuran!!!” *loh?!*
4. menurut kabar burung onta, inilah kesaksian teman sepermainan wulan jameela:
- saksi: tm [bukan nama sebenarnya]
lokasi: kosan wulan jameela yang lama
kejadian fenomenal: wulan jamela sengaja menggulung kasurnya ke atas agar tidak memiliki keinginan untuk tidur yang dapat menggagu proses belajarnya *huwoh...*
- saksi: momogi [bukan nama sebenarnya]
lokasi: kamar wulan jameela
kejadian fenomenal: wulan jameela membungkus tipinya dengan kresek merah agar tidak memiliki keinginan untuk menonton tipi sehingga lebih fokus belajar *hoh...*
- saksi: teman kosan
lokasi: benzeen 50m
kejadian fenomenal: wulan jameela dengan hebohnya berkata ”tidaaaaaak... aku ga dapet belajar, aku ketiduran 20 menit!” wulan jameela tampak sangat menyesal padahal Cuma ketiduran 20 menit *huwoh*
- saksi: teman kosan
lokasi: benzeen 50m
kejadian fenomenal: wulan jameela yang sedang sibuk mempersiapkan ujian tiba-tiba saja mau keluar untuk pergi membeli maem *jarang2 loh wulan mau keluar kosan kalau mau ujian*, keajaiban dunia ke-8 ini membuat seluruh penghuni kos kaget dan membuka pintu secara berbarengan untuk menyaksikan kejadian fenomenal tersebut
5. Kalo wulan jameela belajar mah apotik nd McD kalah,,, secara, belajarnya 25 jam sehari

D.KOMPLIKASI
Karena terfokus untuk mengefisienkan waktu belajar maka komplikasinya adalah maem sebentar, eek sebentar dan sebentar-sebentar belajar, *halagh...*

E. PROGNOSIS
1. jika seandainya punya cowo, cowonya bakal dikrangkeng kalo brani mengganggu wulan jameela belajar
2. jika seandainya punya anak, anaknya bakal dipecut biar blajar mulu
3. ketidakpuasan dalam mengenyam pendidikan, kemungkinan besar wulan jameela akan terus belajar ampe pendidikan s4 *he...lebay*

F. TREATMENT
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan untuk penderita ini, beberapa teman sejawat telah menyarankan untuk menjadikan cowo sebagai tumbal agar wulan jameela berhenti belajar dan mau pacaran. Untuk itu bagi para pembaca setia jurnal ini *idih ngareph* diminta kesediaannya untuk mencalonkan dirinya atau teman sepermainannya untuk mempersunting wulan jameela. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini diberikan estimasi profile cowo seperti apa yang mungkin akan disukai wulan jameela:
1. berhubung wulan sangat suka meteor garden *nonton berulang2 ampe 4 kali gitu, huwoh...* maka wulan jameela akan sangat menyukai cow seperti di meteor garden yaitu cow tukang kebon yang wajahnya ketiban meteor di wajahnya, *hax2!*. Wulan jameela juga menyukai bbf maka kemungkinan besar wulan jameela akan menyukai cow yang mirip bbf *bojog before flower*
2. bersedia membelikan maem siang nd maem malem di bu serma dengan komposisi : daging babi, pindang, ayam, sayur, bergedel, sambal isi cabe *untuk maem pagi dia uda maem “tumpeng” yang sayah produksi tiap pagi, ho2!*
3. tidak berisik agar tidak mengganggu wulan jameela yang sedang asyik menghapal reference
4. sabar menghadapi berbagai gejala dari wulan jameela syndrome ini
5. the most important thing adalah mau mencoba menghasut wulan jameela untuk berhenti belajar! Pada akhirnya itulah tujuan dari misi ini! Yosh!

Demikianlah jurnal ga ilmiah mengenai wulan jameela syndrome ini saya tulis. Jika ada salah kata marilah kita menumpang mandi *loh konslet lagi sayah* yasudah, akhir dari jurnal ini saya tutup dengan pantun

di sini gunung di situ gunung,
di tengah2 belalang kuncup,
yang baca lutung, saya pun bingung
gamau kalah mungkin mau pup *oalagh maxa2*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS