YOUR SECRET ADMIRER




Kamu tahu ga? Awalnya, kamu sama sekali bukan tipeku. Kamu terlalu polos untuk menarik perhatianku. Wajahmu tanpa chemistry untuk membuat aku terpana. Sikapmu juga biasa saja, tidak lebih dari seorang cowok yang iseng ingin berkenalan. Hingga saat itu aku iseng melihat fotomu bermain gitar, sedikit menarik. Ya sedikit. Entah kenapa aku ingin mendengar suaramu.

Lalu kau meneleponku. Jernih, ada alur cerita yang membuat aku bertahan berjam-jam saat kau meneleponku, ada suara yang memanjakan, dan anehnya aku tertawa. Ya. Aku tertawa. Mendengar bagaimana caramu bercerita atau caramu membuat aku tidak bisa membuat sesuatu yang lebih lucu lagi. Aku tertawa. Apa kau tahu? Sudah lama sekali tidak ada orang yang membuatku tertawa seperti ini. Tapi kau bisa. Anehnya, kau bisa.

kau mulai sering mengajakku berbicara, terlalu sering menggodaku dan aku malah terlalu sering tertawa. Ya. Aku terlalu sering tertawa. Tapi kamu bukan orang yang mengomentari setiap status di facebookku, kamu juga bukan orang yang selalu mengomentari tiap fotoku, kamu bukan orang yang selalu membalas smsku dengan cepat, kamu bukan orang yang setiap menit mengirimkan sms untukku, apa itu yang membuatmu tampak berbeda? Aku tidak pernah melihatmu, tapi aku bisa membayangkan kau seperti apa. Lucu, cuek, slengean, tapi ada sesuatu, aku yakin ada sesuatu di balik itu semua. Kau pernah tersakiti di masa lalu. Sama seperti aku. Dan kau sedikit dewasa. Berbeda dengan aku. Tapi sayang, aku sudah terlanjur sering tertawa karenamu. Akhirnya ada seorang lelaki yang bisa membuatku tertawa seperti ini. Apa kau tahu?

Aku terlanjur menganggapmu sebagai ”obat” dari lovephobiaku. Tapi sayang. Kau bersikap seperti itu bukan hanya denganku. Harusnya aku tahu. Aku mengenalmu belum selama dia. Aku tidak pernah bermain gitar bersamamu seperti dia. Aku tidak bisa datang ke tempatmu setiap hari, bercerita banyak hal seperti dia. Aku tidak bisa menjadi ”seorang adik” untukmu, seperti dia. Dan kau tidak bisa memberikan pundakmu saat aku menangis, menangis karena di matamu, aku bukan lagi orang yang kau inginkan, bukan lagi orang yang ingin kau temui. Dan bukan satu-satunya orang yang bisa membuatmu tertawa.

Aku masih ingat, kau selalu berkata untuk meninggalkan masa laluku, meninggalkan luka, dan aku bukan satu-satunya orang yang tersakiti di masa lalu. Kau berkata, aku tidak sendiri, karena di sana, kau juga pernah mengalami luka yang sama. Lalu kau mengajakku beranjak dari lingkaran masa lalu. Untuk pertama kalinya aku tertawa lagi, untuk pertama kalinya aku mendengar melodi hatiku lagi, dan untuk pertama kalinya... akhirnya aku patah hati sebelum jatuh hati. Kenapa? Kenapa selalu ada lelaki yang mendekatiku lalu menjauhiku hanya untuk dia? Dan kenapa aku harus tertarik pada lelaki yang seperti ini? Hu-uh... kau tahu? Kau membuat aku takut melangkah lagi untuk mencintai seseorang. Aku hanya ingin berteriak ”KAMU NYADAR GA? AKU TUH SECRET ADMIRER KAMU!”
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KAPSUL HATI. TIME CAPSULE




Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, jika aku sudah merapikan serpihan kenangan di atas kertas lalu menyimpannya dalam setiap rak di sudut hatiku? Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, jika setiap serpihan kenangan itu mencari celah dari sudut hatiku untuk menyeruak keluar? Kapan sang waktu akan melakukan tugasnya dengan baik, berputar cepat, membawa raga rapuh ini menuju masa depan, dimana saat itu aku bergandengan tangan dengan seseorang, yang menyembuhkan lovephobia ini... kapan? Bahkan melodi hatiku membisu, tidak pernah tahu.

Seperti melakukan random walk, aku mendengarkan hampir semua lagu di hapeku secara acak, bahkan memejamkan mata, menyerahkan raga rapuh ini pada seutuh hati yang entah utuh atau tidak. Akan kulakukan apa saja untuk memanggil melodi hatiku. Apa kau tahu? sejak tidak pernah bertemu denganmu, melodi hatiku membisu, lumpuh oleh rindu yang menghujam kalbu, apa kau tahu? Ya, aku tahu, kau tidak pernah ingin menemui aku lagi, jadi akan kulakukan apa saja untuk memanggil melodi hatiku, tanpa menemuimu.

I quit-nymphea, the art of highschool break up-peskins, self control-painfull by kisses, eien-laruku, i remember you-yui… hingga aku terhenti pada lagu biarlah-killing me inside…

”dirimu...
di hatiku, sudah terlalu lama
biarlah, ku mencoba...
untuk tinggalkan semua....”

melodi hatiku ikut mendendangkan lagu ini. Apa ini yang diinginkan oleh melodi hatiku kali ini? Meninggalkan semua penantian dalam yang begitu menyakitkan ini? Melupakanmu? Yang telah tegap berjalan tanpa pernah melihat ke arahku? Meninggalkanmu? Yang bergandengan mesra dengan detak sang waktu? Iya. Perlahan. Melodi hatiku akhirnya menginginkan ini.

Aku pun segera merapikan serpihan kenangan itu dalam kapsul waktu. Aku menguncinya rapat. Memutar anak kunci tanpa hati, tanpa rasa. Lalu aku benamkan kapsul waktu di palung hati yang terdalam, pekat dengan kegelapan. Dimana gelombang rindu tak bisa mengusik, dimana cahaya bintang tak menyentuh, dimana aku takkan mencari, karena aku takkan berani melangkah dalam kegelapan. Aku membuka jemariku. Anak kunci masih di telapak tanganku. Aku masih bisa membukanya, ya, aku masih bisa membuka kapsul waktu itu. Tapi tidak. Aku tidak mau lagi. Kenangan itu terlalu menyakitkan. Aku pun membuang jauh-jauh anak kunci itu, tepat di hatimu. Ya, di hatimu. Kau tidak pernah ingin menemuiku. Aku tidak lagi punya nyali menemuimu. Kita tidak akan pernah bertemu lagi. Anak kunci itu, tidak akan pernah membuka kapsul hatiku. Serpihan kenangan itu, tidak akan lagi menjadi serbuk alergen yang membuat napasku tercekat. Tidak akan lagi.

Hari ini. Aku berdiri di depan cermin. Aku berkata...

AKU BERJANJI, AKU AKAN MELUPAKANMU!

Sang waktu, sekarang laksanakan tugasmu dengan baik. Putar cepat waktu dan perlihatkan padaku tentang seseorang, yang menggandeng tanganku erat dan bisa menyembuhkan lovephobia ini... kumohon.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS